Produksi Perikanan Kabupaten Cirebon Tembus 44 Ribu Ton, Pemkab Genjot Hilirisasi dan Teknologi Ramah Lingkungan
KABUPATEN CIREBON – Sektor perikanan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus menunjukkan geliat positif sepanjang tahun 2024. Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon mencatat, total produksi perikanan daerah tersebut mencapai angka mencengangkan, yakni 44 ribu ton.
Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana, menjelaskan bahwa sebagian besar produksi tersebut berasal dari subsektor perikanan tangkap sebesar 37.660 ton. Sisanya, sebanyak 7.048 ton, berasal dari subsektor perikanan budidaya dan air tawar.
“Angka ini menjadi bukti nyata potensi besar yang dimiliki Kabupaten Cirebon di sektor perikanan. Ini adalah modal penting untuk mengembangkan industri perikanan bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan,” ujar Erus saat ditemui, Kamis (24/4/2025).
Tak hanya puas dengan angka produksi, Pemerintah Kabupaten Cirebon juga mulai menatap masa depan industri perikanan dengan merancang strategi jangka panjang yang fokus pada keberlanjutan. Melalui program budidaya berkelanjutan, pemerintah mendorong penerapan teknologi efisien yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
“Kami terus mengenalkan teknologi budidaya perikanan terbaru kepada para pelaku usaha agar hasil produksi meningkat tanpa menurunkan kualitas lingkungan,” jelas Erus.
Pemkab juga membagikan alat tangkap ramah lingkungan kepada para nelayan guna mendukung aktivitas penangkapan ikan yang lebih produktif dan efisien. Sejalan dengan itu, infrastruktur pendukung seperti jalan produksi, cold storage, dan tempat pelelangan ikan (TPI) juga terus diperkuat di wilayah-wilayah sentra perikanan.
Tidak hanya berhenti pada produksi, DKPP Kabupaten Cirebon juga serius mendorong hilirisasi. Diversifikasi produk olahan perikanan menjadi prioritas, termasuk pengembangan makanan siap saji, camilan laut, hingga produk turunan lainnya yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
“Kami aktif memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada pelaku usaha perikanan agar produk mereka memenuhi standar pasar, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor,” tambahnya.
Dalam rangka memperkuat posisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), DKPP juga memfasilitasi akses permodalan serta membuka ruang kemitraan dengan sektor swasta. Strategi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem perikanan yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing.
Upaya promosi produk-produk perikanan lokal juga terus digencarkan melalui berbagai event, media digital, dan pameran nasional. Pemerintah berharap, branding produk lokal yang kuat akan mendongkrak permintaan dari pasar regional maupun nasional.
“Tujuan besar kami adalah menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai salah satu pusat industri perikanan unggulan di Indonesia—yang inovatif, berkelanjutan, dan mampu bersaing di tingkat global,” pungkasnya optimis. (din)