BAZNAS Salurkan Donasi APD Ke RS Akademik UGM Yogyakarta


JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan donasi Alat Pelindung Diri (APD) dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kepada Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta, dalam upaya menanggulangi penyebaran Covid-19.

Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis oleh Deputi Audit Internal Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Dr. Hadiyati Munawaroh kepada Direktur Utama RSA UGM, dr.Arief Budiyanto, Ph.D, Sp.KK (K), disaksikan oleh Kepala Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta, dr. Dina Arisonaningtyas dan Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM, Dr. Danang Srihadmoko, S.Si., M.Sc. di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, Sleman, Yogyakarta, Selasa (12/5).

Pendistribusian APD ini merupakan bagian dari langkah konkret BAZNAS dan BPKH untuk membantu tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19.

Bantuan yang diberikan kepada RS Akademik UGM, Yogyakarta senilai Rp1,5 miliar untuk peralatan pelindung diri (APD). Penyaluran tahap pertama sebanyak 5.347 APD disalurkan oleh tim Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta berupa disposable coverall gawn, medical google oxford, medical boots ando, N95 mask 3M seri 8210, surgical mask sensi, sterile glove maxter, no-steril glove sensi, medical head cover sensi, shoes cover onemed untuk tim medis rumah sakit yang selalu bertugas tiap harinya untuk menerima pasien suspect Covid-19.

Deputi Audit Internal Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),  Dr. Hadiyati Munawaroh mengatakan bantuan ini merupakan wujud mitigasi risiko untuk mengurangi terpaparnya virus bagi tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19.

"Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh tenaga kesehatan di wilayah Yogyakarta, khususnya RSA UGM dalam menangani pasien Covid-19," kata Hadiyati.

Pihaknya memiliki komitmen yang tinggi untuk memberantas Covid-19. Sebelumnya, BPKH bersama BAZNAS juga menyalurkan bantuan APD untuk RS Haji Jakarta dan RS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu BPKH juga memberikan bantuan alat kesehatan dan ruang isolasi pasien Covid-19 di RS Haji Jakarta dan RS UNHAS Makassar, dan BPKH juga memberikan bantuan alat kesehatan berupa ventilator dan X-ray untuk RS Wahidin Makassar.

"Total bantuan BPKH melalui Program Kemaslahatan yang disalurkan melalui Mitra Kemaslahatan BAZNAS kepada beberapa rumah sakit tersebut adalah Rp10 miliar lebih. Dengan adanya bantuan itu, ia pun berharap Covid-19 di Indonesia bisa segera reda dan masyarakat patuh terhadap imbauan pemerintah dan ulama tentang PSBB, sehingga dapat segera bebas dari wabah penyakit Covid-19," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Rumah Sehat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)Yogyakarta, dr. Dina Arisonaningtyas mengungkapkan pemberian bantuan kepada para tenaga medis ini sebagai bentuk kepedulian BAZNAS dan masyarakat kepada tenaga medis yang berada di garda terdepan, agar dalam melakukan pelayanan kesehatan terlindungi oleh APD yang sesuai dengan standar.

"Dengan bantuan APD yang memadai harapannya dapat mendukung tim medis dalam penanganan pasien Covid-19. Karena RSA UGM merupakan RS Rujukan Covid-19 di Provinsi DIY. Sehingga untuk bantuan operasional perlu didukung salah satunya dengan memberikan APD kepada tenaga medis," ucap Dina.

Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari program kemaslahatan BPKH untuk membantu menanggulangi COVID-19. Sebelumnya BPKH bersama BAZNAS juga telah memberikan bantuan senilai Rp6,5 miliar yang diberikan kepada dua rumah sakit, yakni RS Haji, Jakarta dan RS UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Banten.

Direktur Utama RSA UGM, dr.Arief Budiyanto, Ph.D, Sp.KK (K) mengatakan, RSA UGM mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari BAZNAS-BPKH di tengah pandemi saat ini.

"Harapan kami semoga dengan bantuan APD ini, pelayanan pasien Covid-19 di RSA UGM bisa lebih meningkat dan keselamatan pelayanan kesehatan menjadi lebih baik karena adanya ketersediaan APD yang mencukupi utk menjamin perlindungan tenaga medis dan tenaga kesehatan lain di garda depan yang melayani  pasien Covid-19," katanya.

Bantuan APD dari BAZNAS dan BPKH ini sangat membantu dalam penanggulangan Covid-19 karena saat ini RSA UGM membutuhkan banyak persediaan APD dan kesulitan mendapatkan APD seperti masker N-95, masker medis dan lain-lain yang sangat diperlukan tenaga medis untuk melayani pasien Covid-19. "Tanpa APD yang memadai tenaga medis garda depan tersebut dapat tertular Covid-19 sehingga dapat mengganggu pelayanan penanggulangan Covid-19," ujarnya. (dade)

Terkini