Creative Center Dapat Memacu Pelaku industri Kreatif di Kota Cirebon


CIREBON, FC– Revitalisasi alun-alun dan pembangunan Creative Center merupakan cara Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil untuk menaikkan kualitas peradaban. 


Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon juga berkomitmen menjadikan industri kreatif sebagai salah satu daya tarik wisatawan berkunjung. 

“Saya memang jor-jor an membangun dua hal, alun-alun dan creative center,” ungkap Gubernur Jabar, H. Mochamad Ridwan Kamil, ST., MUD. 

Bagi Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, pembangunan kedua tempat tersebut merupakan cara untuk menaikkan kualitas peradaban bangsa Indonesia. 

Alun-alun, lanjut Kang Emil, bisa menjadi ruang demokrasi, yang kaya dan miskin bisa datang ke tempat yang sama, tempat menyampaikan pendapat, kesenian, ekonomi dan lainnya. 

“Masyarakat yang sebelumnya tidak datang menjadi datang, yang dulunya diam menjadi terinspirasi,” ungkap Kang Emil. 

Sedangkan gedung Creative Center merupakan wadah bagi anak-anak muda di Ciayumajakuning untuk berekspresi. 

“Kalau ingin menghancurkan sebuah bangsa, hancurkan pemudanya dengan narkoba, berita hoax dan konten negatif ,” ungkap Kang Emil. 

Untuk itu gedung Creative Center sangat dibutuhkan sebagai sarana berekspresi anak-anak muda untuk menghasilkan industri kreatif di wilayah Ciayumajakuning. 

“Perjuangan untuk sampai dengan hari ini tidaklah mudah,” ungkap Kang Emil.

Seiring dengan ketiadaan fungsi  Bakorwil, gedung negara menjadi sepi. Tak ingin terbengkalai, setelah melakukan istikharah, maka gedung negara harus dimanfaatkan untuk warga Ciayumajakuning. 

Kang Emil juga mengungkapkan keharuannya karena yang menjadi arsitek  Creative Center merupakan guru dan seniornya, Ahmad Djuhara, yang telah meninggal karena terpapar Covid-19 di awal April tahun lalu. 

“Untuk itu saya akan memberi nama ruang kreatif Ahmad Djuhara,” ungkap Kang Emil. 

Ahmad Djuhara merupakan orang yang kreatif dan Kang Emil berharap bisa menularkan semangat kreativitas generasi muda di Ciayumajakuning. 

“Saran saya, berikan juga tempat untuk selfi di sini. Halaman belakang masih luas,” ungkap Kang Emil. 

Sementara itu Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH., menjelaskan pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua sektor kehidupan. “Termasuk sektor pariwisata,” ungkap Azis.

Banyak pelaku industri pariwisata yang harus gulung tikar karena tidak mampu bertahan. 

Selain itu, banyak pula SDM pada bidang industri pariwisata yang harus kehilangan pekerjaan karena tempat bekerjanya berhenti beroperasi. 

“Karenanya, kami merasa sangat terhormat  dan sangat berterima kasih saat kota kami dipilih menjadi salah satu kota di Jabar yang mendapatkan pembangunan creative center dari Pemprov Jabar,” ungkap Azis. 

Keberadaannya diyakini Azis mampu mengakselerasi pengembangan industri kreatif di Kota Cirebon. 

Pemda Kota Cirebon juga berkomitmen untuk memfungsikan Creative Center ini semaksimal mungkin. Sehingga Kota Cirebon dapat menjadi kota yang kreatif dan menjadikan industri kreatif sebagai salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Kota Cirebon. 

“Besar harapan saya, peresmian Creative Center dapat memacu pelaku industri kreatif di Kota Cirebon untuk terus mengembangkan kreativitas mereka,” harap Azis. 

Sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kota Cirebon bisa meningkat. Ini juga selaras dengan visi dan misi Pemda Kota Cirebon, yaitu menjadikan Kota Cirebon sebagai kota kreatif berbasis budaya dan sejarah. 

Sementara itu Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jabar, Boy Iman Nugraha, ST.menjelaskan pembangunan creative center selama dua tahun yaitu 2019 dan 2020 sebenarnya dianggarkan Rp16 miliar.

“Namun baru terlaksana Rp5,2 miliar,” ungkap Boy.

Pembangunan Creative Center juga merupakan program strategis dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dengan tujuan untuk meningkatkan nilai kreativitas di wilayah Ciayumajakuning. 

Yaitu dengan menyediakan ruang workshop, galeri, ruang pamer, studio dan ruang interaksi serta kolaborasi pelaku kegiatan dan industri kreatif di wilayah Ciayumajakuning. 

“Sehingga diharapkan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di wilayah Ciayumajakuning,” ungkap Boy. (Agus)

Terkini