Walikota Cirebon : Pemda Kota Cirebon Prioritaskan Penanggulangan Dampak Penyesuaian Harga BBM

CIREBON, FC – Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., kembali menemui massa pendemo yang menolak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kali ini, massa pendemo datang dari kalangan ojek online yang ada di Cirebon.

“Ada 11 tuntutan yang disampaikan dari kalangan ojek online. Semua poin yang disampaikan merupakan apa yang dirasakan oleh mereka, salah satunya terkait penyesuaian harga BBM,” kata Azis, usai menemui massa pendemo, Rabu (7/9/2022).

Azis menjelaskan, bahwa pengurangan subsidi BBM ini juga juga dirasakan kalangan ojek online dampaknya. Sebab tak menutup kemungkinan imbasnya juga pada kenaikan harga komoditas bahan pokok. Hal ini yang harus diantisipasi oleh Pemda Kota Cirebon.

“Antisipasi itu melalui menjalankan program pemerintah pusat, misalnya pemberian bantuan langsung agar tepat sasaran, termasuk menjaga daya beli masyarakat dan lain sebagainya,” tutur Azis.

Selain itu, sambung Azis, Pemda Kota Cirebon juga melakukan operasi pasar murah. Hal itu untuk menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok yang mulai merangkak naik akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Kenaikan harga BBM adalah keniscayaan. Kami percaya pemerintah pusat sudah menghitung semua dengan mempertimbangkan berbagai faktor, begitupula dengan penanggulangan dampaknya,” kata Azis.

Pemda Kota Cirebon Prioritaskan Penanggulangan Dampak Penyesuaian Harga BBM Pemda Kota Cirebon Prioritaskan Penanggulangan Dampak Penyesuaian Harga BBM

Selain dampak penyesuaian harga BBM, para ojek online juga menyampaikan aspirasi terkait status keberadaan ojek online di Kota Cirebon. Baik secara hukum maupun keadilan dalam menentukan tarif bagi konsumen.

“Ini harus menjadi perhatian khusus. Oleh karena itu, saya akan mengajak perwakilan ojek online untuk berpikir bersama terkait apa yang perlu kita lakukan guna menindaklanjuti aspirasi tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Keluarga Besar Ojek Online Cirebon Raya (KBOCR), Iswanto mengakui, kenaikan harga BBM bersubsidi sangat berdampak langsung.

“Makanya kami memiliki hashtag ‘Ojol Menjerit’, hal itu karena kenaikan harga BBM bersubsidi. Oleh sebab itu, kami berharap ada kenaikan persentase bagi kami,” katanya.

Terkait status keberadaan ojek online, Iswanto menjelaskan, pihaknya ingin memiliki payung hukum.  “Mudah-mudahan melalui demo ini, harapan kami bisa direalisasikan oleh Pemda Kota Cirebon,” katanya.

Terkini