PSGA IAIN Cirebon Gelar Pendidikan Publik Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
CIREBON, FC - Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Institut Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar kegiatan yang tergabung dalam serangkaian memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP).
Pendidikan publik ini diselenggarakan di tiga tempat, yaitu Auditorium FITK, SBSN, dan FDKI, dengan mengangkat tema "Pencegahan Toxic Relationship Di Lingkungan Kampus". Acara dihadiri oleh mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, organisasi mahasiswa, dan unit kegiatan mahasiswa.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman, seperti Suci Ramdaeni, Mpd (Aktivis Gender), Ida Ad’hiah, SE (Fahmina Institute), Mumtaz Afridah, M.Psi, Psikolog (Aktivis Gender), Alifatul Arifiati, SH (Fahmina Institute), Rani Ika Wijayanti, M.Med.Kom (Aktivis Gender), dan Sa’adah, S.Pd (WWC Mawar Balqis).
Dalam sambutannya, Dr. Masriah, M.Ag, selaku Kepala PSGA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang juga menjadi penggagas acara ini, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini bukan hanya menjadi forum diskusi tetapi juga langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan.
"Pendidikan publik ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan keterlibatan aktif mahasiswa serta ormawa dalam memerangi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga dalam skala yang lebih luas dalam masyarakat," jelasnya.
Ketua Pelaksana Khaerul Anwar menyatakan kebanggaannya atas kesempatan yang diberikan. "Tentunya saya mewakili panitia tidak ada istilah menyerah dalam mewujudkan dan mensosialisasikan UU TPKS di lingkungan kampus serta memberikan edukasi tentang Kekerasan dalam Pacaran (KDP) bagi generasi muda," ungkapnya.
Para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan serta kekerasan dalam pacaran (KDP). Acara ini menekankan urgensi peran setiap individu dalam menangani isu kompleks ini.
Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon agar mereka menjadi agen perubahan yang efektif serta menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan damai bagi civitas akademik.
Dr. Masriah berharap agar pendidikan publik ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan dapat memotivasi perubahan perilaku dan pola pikir di kalangan mahasiswa.
"Dengan melibatkan organisasi mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, dan mahasiswa umum, kita dapat menciptakan efek domino yang positif di seluruh kampus. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, aman, dan mendukung perkembangan seluruh mahasiswa," pungkas Imelda Triadhari, Ketua Relawan PSGA.
Ketua Pelaksana Khaerul Anwar menutup acara dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.
"Terima kasih kepada para narasumber yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan acara, dan tentu saja saya ucapkan terima kasih kepada para hadirin yang hadir di sini," tutupnya.
Acara ini diinisiasi sebagai langkah konkret dalam mendorong kampus menjadi lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi seluruh anggota civitas akademika.
Melalui serangkaian sosialisasi dan diskusi interaktif, PSGA berharap peserta dapat lebih memahami dampak negatif kekerasan terhadap perempuan serta bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam mencegahnya. (Nisa)