Lewat PkM, Dosen UIN Siber Cirebon di Pattani-Thailand Mulai Selami Empat Isu Utama
PATTANI, THAILAND - Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kolaborasi Internasional dengan tema “Developing an Integrative Curriculum at Arun Islam Wittaya School in Thailand : A Participatory Action Research for Better Education Quality” di Pattani-Thailand dimulai hari ini.
Kegiatan PkM dimulai dengan mengadakan FGD yang diikuti sekitar 20 guru pengampu mata pelajaran agama dan umum di sekolah itu.
Acara dibuka dengan sambutan dari pimpinan pondok Ustaz Abdur Razaq, Lc., MA. Dalam sambutannya, Ustaz Razaq menyambut baik pelaksanaan kegiatan PkM ini.
“Kami berharap kegiatan PkM Kolaborasi Internasional dosen UINSSC ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di sekolah yang kami pimpin”, ungkap Razaq. Minggu, (17/11/2024).
Focus Group Discussion (FGD) hari pertama difokuskan untuk menggali empat isu utama. Topik pertama adalah pengetahuan para guru mengenai kurikulum yang diterapkan di sekolah Arun Islam Wittaya School Pattani-Thailand.
Para guru berbagi pandangan mengenai struktur dan isi kurikulum yang ada. Topik kedua membahas keterlibatan guru dalam penyusunan kurikulum, menilai sejauh mana para guru terlibat dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Selanjutnya, topik ketiga berkaitan dengan evaluasi kesesuaian kurikulum dengan situasi pendidikan yang ada, serta bagaimana kurikulum tersebut dapat diperbaiki agar lebih efektif.
Topik terakhir adalah pentingnya pengembangan kemampuan berbahasa asing di sekolah untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan kemampuan komunikasi dalam konteks internasional.
Dalam materinya, Erfan Gazali membuka sesi dengan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan ini. Menurutnya, “Focus Group Discussion (FGD) ini tidak bertujuan untuk mencari kesalahan dalam pelaksanaan kurikulum, melainkan untuk memahami kondisi nyata yang ada di lapangan” ungkapnya.
Lebih lanjut, erfan menjelaskan bahwa FGD diadakan untuk menggali berbagai perspektif dan pengalaman para guru terkait implementasi kurikulum di sekolah, serta untuk mengidentifikasi tantangan dan kebutuhan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum ke depan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat tercipta solusi yang lebih relevan dan efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan” pungkasnya.
Wakhid Nashruddin, PhD dalam sesi penutup FGD menyampaikan bahwa Tim Abdimas UINSSC hadir untuk menawarkan konsep integrasi kurikulum yang mencakup pengembangan kecakapan mahasiswa dalam hifzul Quran, penguatan kemampuan bahasa asing, serta pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran.
“Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat tercipta kurikulum yang lebih komprehensif dan relevan dengan kebutuhan zaman, yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan keterampilan abad ke-21 yang mendukung kualitas pendidikan secara keseluruhan”, tutup Wakhid.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif dalam meningkatkan kompetensi guru, memperbaiki kualitas pengajaran, dan mengoptimalkan proses pendidikan di sekolah, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan berkualitas. (din)