Wali Kota Cirebon Instruksikan Seluruh Dinas Lakukan Langkah Antisipasi Dan Pertolongan Jika Terjadi Bencana


FOKUS CIREBON - Antisipasi banjir, Wali Kota Cirebon yakinkan jika Pemerintah Daerah (Pemda) akan hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pertolongan. Instruksi kepada sejumlah dinas dilakukan langkah antisipasi dan pertolongan kepada masyarakat jika terjadi bencana.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH., saat pelaksanaan Apel Penanggulangan Bencana di Kota Cirebon, “Pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan pertolongan,” ungkap Azis.

Apalagi jika terjadi bencana banjir, Azis tidak ingin masyarakat justru kebingungan kemana mereka hendak mencari pertolongan. Karenanya, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diminta untuk siaga 24 jam mengantisipasi bahaya banjir saat puncak musim penghujan ini.

Pada apel tersebut Azis juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi sebelum terjadinya banjir. diantaranya, melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan masing-masing agar tidak ada saluran atau drainase yang tersumbat, amankan dokumen dan surat berharga agar tidak mengalami kerusakan atau hilang, menyiapkan tas siaga banjir yang berisi barang-barang penting, menghindari tempat atau benda yang memiliki atau dilalui arus listrik, menyepakati satu lokasi aman yang bisa digunakan untuk mengungsi dan memudahkan pemberian bantuan dan terakhir segera hubungi nomor kedaruratan seperti 112 dan 119 serta telepon dinas dan kantor jika terjadi bencana banjir.

Sedangkan untuk camat dan lurah, Azis juga menginstruksikan agar mereka menjadi motivator dan mobilisator untuk masyarakat dalam melakukan pencegahan dan pertolongan jika terjadi bencana. “Yang terpenting, mental masyarakat harus disiapkan,” tegas Azis.


Khususnya mental untuk menghadapi berbagai bencana yang mungkin terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka. Jika secara mental sudah siap, Azis yakin masyarakat mampu melakukan berbagai langkah penanggulangan bencana. 

“Kepada dinas dan satuan kerja perangkat daerah lainnya, saya juga instruksikan untuk siaga 24 jam,” tegas Azis.
Azis juga mengungkapkan sejumlah titik di Kota Cirebon sudah dipetakan rawan banjir. Diantaranya ada di wilayah Kalijaga, Gunung sari dan Kriyan. “Sekalipun pada 2019 tidak terjadi banjir besar karena sudah dilakukan pengerukan sejumlah sungai besar, namun tahun ini kita tetap harus waspada,” tegas Azis. 

Karena pada 2018 lalu 39 RW di 11 kelurahan diterjang banjir setinggi 100 hingga 150 cm. Banjir tersebut berdampak pada 1.325 KK atau 5019 jiwa. “Kita tidak ingin kejadian tersebut terulang lagi,” tegas Azis.

Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon. Ma’ruf Nuryasa, mengungkpakan jika pihaknya akan melakukukan sms blast memberitahukan kepada 10 ribu masyarakat Kota Cirebon jika terjadi bencana, seperti banjir di titik-titik tertentu. 

Karena itu Ma’ruf meminta kepada masyarakat untuk senantiasa menghubungi nomor kedaruratan 112 dan 119 kesehatan agar tindakan cepat bisa segera diambil jika bencana banjir terjadi di daerah mereka. (bam)

Terkini