Proposal Dan Naskah Akademik UIN Syekh Nurjati Diterima Dirjen Pendis

DIRJEN Pendis Kementerian Agama RI, Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA (kedua dari kiri) menerima Proposal dan Naskah Akademik UIN Syekh Nurjati dari Rektor IAIN Syekh Nurjati, Dr H Sumanta Hasyim MAg (kedua dari kanan) didampingi Wakil Rektor I, Dr H Saefudin Zuhri MAg (kiri) dan Wakil Rektor II, Dr H Adib MAg (kanan). (Foto: Ist)
JAKARTA, FC - Rektor IAIN Syekh Nurjati, Dr.H.Sumanta Hasyim, M.Ag didampingi Wakil Rektor I Dr.H.Saefudin Zuhri, M.Ag dan Wakil Rektor II Dr.H.Adib, M.Ag menyerahkan Propoosal dan Naskah Akademik UIN Syekh Nurjati dan diterima langsung oleh Dirjen Pendis, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA, di kantornya, Kamis (27/2/2020).

Kamaruddin Amin menuturkan bahwa pihaknya menyambut baik rencana alih status UIN Syekh Nurjati. Terlebih transformasi tersebut menjadi sangat penting mengingat laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin genuine dan meningkatnya harapan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tinggi Islam yang berkualitas, khususnya di Jawa Barat. 

“Alih status UIN Syekh Nurjati tidak boleh lalai dengan core business PTKI, yakni pendidikan yang berbasis nilai-nilai keislaman. Hadirnya program studi umum tidak boleh menggerus eksistensi program studi Agama,” harap Direktur Pendis.

Lebih lanjut Kamaruddin Amin menguraikan bahwa selain persoalan administratif, transformasi UIN Syekh Nurjati harus fokus pada upaya membangun pondasi integrasi keilmuan yang matang dan non dikotomis. 

Selain itu H.M. Adib Abdushomad, M.Ed, Ph.D, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat PTKI mendukung rencana alih status tersebut dengan upaya melakukan kerjasama-kerjasama kelembagaan yang berkelanjutan. 

Menurutnya sinergitas perguruan tinggi dengan industri dan masyarakat harus selalu dikuatkan, melalui kolaborasi dan integrasi. Sehingga perguruan tinggi mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan adaptif dengan perkembangan zaman.

Hal ini direspon optimis oleh Rektor IAIN Syekh Nurjati yang menuturkan bahwa pihaknya telah paripurna merumuskan konsep ‘Muhsin Sejati’ sebagai model integrasi ilmu. Melalui elaborasi ilmu formal, sosial, alam, agama, humaniora dan terapan yang menjadi basis untuk mencetak generasi dengan skill masa depan yang berintegritas dan kompetetif. 

Hal ini dikuatkan oleh Dr. H. Adib, M.Ag, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan yang menyatakan bahwa resources yang dimiliki IAIN Syekh Nurjati sudah mumpuni. Memiliki 437 dosen, 11.500 mahasiswa dan luas lahan berkisar 32 Hektar menjadi modal yang kuat bagi IAIN untuk bertransformasi menjadi UIN Syekh Nurjati.

Dr.H.Saefudin Zuhri, M.Ag, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga menambahkan bahwa konversi UIN Syekh Nurjati akan membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat Jawa Barat. Mengingat UIN Syekh Nurjati akan memiliki kampus di Kabupaten Cirebon dan Indramayu, selain yang saat ini di Kota Cirebon. 

Selain itu hadirnya beberapa Fakultas dan Program Studi baru mampu menjawab kebutuhan masyarakat dengan diferensiasi bakat dan kecenderungan. 

“Beberapa Fakuktas dan Program Studi baru yang akan diluncurkan berbasis pada bidang keilmuan sains dan teknologi, ilmu sosial humaniora, psikologi dan kesehatan, komunikasi, kelautan dan perhutanan,” ungkap Saifudin Zuhri.

Lebih lanjut Dr. Mamat S Burhanuddin, M.Ag, Kasubdit Pengembangan Akademik PTKI menambahkan bahwa desain kurikulum IAIN Syekh Nurjati yang telah baik harus dipertahankan dan terbuka dengan kemungkinan perubahan yang dinamis. 


“Kami berharap UIN Syekh Nurjati sebagai UIN kedua di Jawa Barat, dan memang hanya ada dua PTKIN, menjadi pusat pendidikan yang futuristik dan mampu menjadi World Class Islamic University,” tandas Mamat S Burhanuddin. (din)

Terkini