Evaluasi Program Kerjasama, Pemprov Jabar Kunjungi Kampus IAIN Cirebon


CIREBON, FC - Kunjungan kerja  yang dilakukan pihak Pemprov Jabar ke kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jum'at, (28/2/2020), dalam rangka evaluasi kerja sama terkait beasiswa dan lainnya. 

Hal itu ditegaskan Wakil Rektor III, DR H Ilman Nafia MAg, usai pertemuan di ruang Rektorat IAIN SNJ Cirebon, lantai 2, kampus setempat.

"Ya, pertama silaturahim kemudian evaluasi dari program-program kerjasama antara Pemprov Jawa Barat dengan IAIN Cirebon dan ini  yang paling penting, karena mereka punya tanggung jawab dari apa yang sudah Pemprov berikan, seperti bantuan beasiswa, bantuan hibah tanah dan lainnya," jelas Ilman.

Selain itu, mereka juga berusaha mencari berbagai informasi terkait pelaksanaan MoU sekaligus mengevaluasi.

"Ya, sekaligus ingin mencari buktilah apa-apa kegiatannya, terlaksana atau tidak dengan baik,  termasuk bagaimana kebutuhan ke depan apakah hanya cukup itu saja," kata Ilman lagi.

Pasca pertemuan itu, ternyata banyak program yang bisa kita kerjasamakan antara Pemprov Jawa Barat dengan Cirebon. Salah satunya di Pemprov Jabar rencana ada program beasiswa Tahfid kurang lebih kuota 1500 untuk se jawa barat.

"Ini artinya kita punya peluang besar untuk mengajukan mahasiswa kita masuk untuk  mendapatkan beasiswa itu. Kemudian beberapa program yang ada di daerah-daerah, yang terkait dengan pengembangan lingkungan, green kampus dan banyak lagi. Termasuk persiapan untuk menghadapi kebijakan Pergub seperti magang nanti tiga semester yang sebelumnya hanya satu semester," terangnya.

Ilman juga menjelaskan, Kerjasama berikutnya bukan saja sebatas pada pengajuan proposal, tetapi juga bisa dari limpahan-limpahan program Pemprov dan ini tentu bisa saling mutualisme, yakni bisa saling bermanfaat.

Sementara itu, Subag Pendidikan, Biro Yanbangsos, Setda Jabar, Yadi Kusmayadi menyatakan, bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk mengevaluasi antara perguruan tinggi dengan Pemprov Jabar yang sudah di MoU kan. Salah satunya tujuan MoU itu sendiri.

Yadi menegaskan, Pemprov Jabar memberikan bantuan, tetapi kita juga meminta timbal balik dari perguruan tinggi, yakni apa yang akan diberikan kepada masyarakat jawa barat terutama dalam peningkatan SDM, dan perguruan tinggi sudah memberikan beasiswa kepada masyarakat jawa barat. 

"Ini adalah salah satunya bentuk kerjasama perguruan tinggi dengan pemprov. Lainnya adalah membantu ke desa-desa diturunkan pada saat KKN atau kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang membantu peningkatan desa," jelasnya.

Kendati demikian, masih ada kebiasaan lama di sejumlah perguruan tinggi dan lembaga lainnya yakni setelah MoU, setelah itu ditinggal dan baru kembali dibuka saat pengajuan kembali.


"Seharusnya MoU itu terus diprogres, jangan ditinggal begitu saja, jadi kami hanya menjawab pada saat ditanya saja, karena jarang juga ada yang tanya apa dan bagaimananya, termasuk soal kelanjutannya," tandas Yadi. (din)


Terkini