Dirjen Pendis RI Resmikan Gedung Baru FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon


FOKUS CIREBON - Gedung baru Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN SNJ Cirebon, Kamis (16/7/2020), secara virtual diresmikan Dirjen Pendis RI, melalui Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Prof Dr Phill Arskal Salim.

Peresmian gedung baru FITK ini bersamaan dengan kegiatan Seminar Online Nasional FITK IAIN Cirebon yang mengusung tema 'Reorientasi Pendidikan Islam melalui Optimalisasi Spirit Adaptive, Responsive, Innovatif dan Futuristic (ARIF) di Era New Normal untuk penguatan nilai-nilai moderasi Islam".

Seusai meresmikan gedung baru SBSN, FITK IAIN SNJ Cirebon, Prof Dr Arskal Salim, Direktur Pendidikan Islam dalam sambutannya mengatakan, dengan melihat tayangan video gedung baru SBSN FITK IAIN SNJ Cirebon, selain megah bisa menjadi satu-satunya gedung perguruan tinggi yang representatif di Cirebon.

"Dengan tiga gedung baru di IAIN Cirebon saat ini, yang dimiliki tiga fakultas, semuanya memang merupakan bantuan SBSN, diharapkan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat di Cirebon, di Jawa Barat dan di Indonesia," ucapnya.

Kendati begitu, Arskal Salim menekankan bahwa yang terpenting kemanfaatan gedung tersebut adalah bukan karena bangunannya yang dibangun, tetapi justru bagaimana membangun manusianya.

Arskal Salim juga mengungkapkan rasa banggnya atas kepemimpinan Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg yang tetap bertahan di kantor gedung lamanya, sementara untuk dibawah, seluruhnya dibangun dengan fasilitas dan gedung baru.

"Saya bangga dengan kepemimpinan Pak H Sumanta yang kehidupannya bersahaja, tetap bekerja di kantor lama sementara bawahan sudah menempati fasilitas dan gedung-gedung baru, ini membuktikan kepemimpinannya sangat bersahaja dan mudah- mudahan mampu mencetak lulusan-lulusan yang berkualitas," paparnya.

Sementara terkait tema yang diusung pada Seminar Online Nasional FITK IAIN SNJ Cirebon, Arskal Salim membedah ada sejumlah rekomendasi, terutama terkait soal tantangan di era IT, digital dan teknologi.

Yakni bagaimana IAIN Cirebon mampu memberikan nilai nilai, kemudian nilai tersebut memberikan eksen moderasi pada keberagamaan kita. Terutama dalam kontek eksen dan prilaku kita dalam kehidupan beragama inilah moderasi tersebut.

Arskal Salim juga berharap, IAIN Cirebon di era 4.0 ini mampu  mengkonsep agar pendidikan lebih bermutu untuk menjawab tantangan ke depan dalam  memenuhi dunia kerja.

Kemudian tantangan berikutnya adalah bagaimana pendidikan dapat mencetak lulusan yang moderat.


Kemudian, lanjut Arskal Salim, teknologi yang berkembang saat ini juga menampilkan efek negatif, termasuk hoax. Demikian juga dengan ngetrennya ketenaran, atau popularitas, di mana mereka yang populer akan lebih dipandang dan terkenal ketimbang kepakaran atau mereka yang berilmu.

"Ini jelas menjadi tantangan tersendiri di era teknologi, maka pendidikan harus bisa menjawabnya," pintanya.

Sementara dengan kondisi negara kita di tengah Covid 19, kemampuan dosen sangat dituntut skill nya, termasuk bagaimana mempersiapkan sistem pembelajaran darring.


"Jadi menurut saya tema seminar ini sangat baik, karena mengangkat spirit adaptif, responsive, innovatif dan futuristik. Ini sangat sesuai dengan apa yang saat ini tengah dibangun pendidikan di indonesia," ujarnya, sambil mengucapkan selamat kepada seluruh civitas akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon atas peresmian gedung baru SBSN FITK, semoga bermanfaat. (din)





Terkini