Baznas Kota Cirebon Dipandang Sangat Membantu Pemerintah Daerah dan Masyarakat

Sekda Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi M.Si

FOKUS CIREBON, FC - Keterbatasan anggaran dan aturan yang ketat menjadikan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon terkadang terhambat membantu warga dengan cepat. Untuk itu sinergitas dengan pihak lain dibutuhkan, termasuk dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si usai menghadiri kegiatan Program Kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Kantor Baznas, Jalan Kanggraksan No 57 Kota Cirebon, Rabu, 17 Maret 2021.

“Kami atas nama Pemda Kota Cirebon mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dari BPKH dan Baznas. Baik Baznas Pusat, Provinsi dan Kota Cirebon,” ungkap Agus.

Terlebih Pemda Kota Cirebon sudah mendapatkan bantuan mobil bak terbuka untuk operasional penyaluran bantuan dan kemaslahatan umum.

Pada kesempatan itu Agus juga menjelaskan selama ini Baznas, khususnya Baznas Kota Cirebon sudah banyak membantu permasalahan yang ada di masyarakat. 

“Mulai dari pemberian bantuan alat kesehatan, rumah roboh, pembangunan masjid, bantuan untuk marbot dan banyak lagi,” ungkap Agus.

Keberadaannya bahkan mampu membantu keterbatasan yang dimiliki oleh Pemda Kota Cirebon. Baik keterbatasan anggaran maupun keterbatasan kecepatan pemberian bantuan karena ketatnya regulasi yang harus dijalani.

Untuk itu, lanjut Agus, keberadaan Baznas memang harus didukung oleh pendanaan sehingga mereka bisa bergerak cepat membantu masyarakat.

Untuk itu mereka mendorong agar ASN di Kota Cirebon bisa menyalurkan zakat, infaq dan shadaqah kepada Baznas. “Selama ini belum optimal. Baru sekitar 30 persen saja,” ungkap Agus.

Diakui Agus, untuk optimal, dibutuhkan regulasi yang mengikat sehingga ASN muslim bisa menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh mereka melalui Baznas.

“Diantaranya bisa melalui mekanisme tambahan TPP. Tapi nanti kita lihat pembahasannya,” ungkap Agus.

Sementara itu Anggota DPR RI Komisi VIII yang di wakili Hj. Selly Andriany Gantina, ST, mengaku cukup kaget dengan pendapatan Baznas yang naik hingga 3 kali lipat justru di masa pandemi Covid-19 ini. 

“Ini menunjukkan bahwa sebenarnya masyarakat Indonesia tidak bisa dipisahkan dari jiwa gotong royong,” ungkap Selly.

Bahkan tidak hanya itu, mereka juga sudah percaya dengan keberadaan Baznas yang memberikan banyak manfaat untuk masyarakat yang berhak.

Ditambahkan Selly, potensi zakat di Indonesia sebenarnya mencapai sekitar Rp 300 triliun. Namun potensi tersebut belum digali secara maksimal sehingga dibutuhkan terobosan kreatif dari Baznas untuk bisa menggalinya. (Nur)

Terkini