PSGA IAIN Cirebon Bersama Jaringan Cirebon Untuk Kemanusiaan Gelar Seminar Online, Kampanye 16 HAKTP



FOKUS CIREBON, FC - PSGA IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar sebuah seminar online yang bertujuan sebagai bagian dari kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP). Acara ini, dengan tema "10 Hari Kenali dan Kawal UU TPKS," menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman dalam berbagai bidang yang terkait.

Narasumber yang hadir diantaranya Alifatul Arifiati (Fahmina Institute), Alfina (KOPRI PC.PMII Cirebon), Seha Nur Fani (KOPRI Cirebon), Sa’adah (WWC Mawar Balqis), Asih Widyowati (Umah Ramah), Nurleli (Fatayat), Roikhatun Abhariyah (KPI Kab.Cirebon), Komala Dewi (RUPA), Siti Rabbi’ah Al Fatimah (Fatayat), Yumma Shafa Azzahra (Women March Cirebon), Ayu Anggaritno Proboningdyah,AMD.Keb, Hj.Saniri,S.Si.Apt.,M.H (DPPKBP3A Kabupaten Cirebon), Mahmudah (RUPA), Fadhilah Munawwaroh (Fatayat), Irhamna (WWc Mawar Balqis), Roudhatul Jannah (WWC Mawar Balqis), Puja Monica Rahayu (GERAK PUAN), Supraptiningsih (LBH Fahmina), Nurlaeli (PC.Fatayat Kab.Cirebon), Fitri Nurajizah (Mubadalah), Ida Ad’hiah (Fahmina Institute), Veno (WWC Mawar Balqis), dan Lutfiyah Handayani ( KID Kota Cirebon), hingga berbagai narasumber lainnya yang memiliki keahlian dalam isu-isu kekerasan terhadap perempuan. Acara ini dibuka langsung oleh Rektor IAIN Syekh Nurjati cirebon, warek III IAIN syekh Nurjati Cirebon dan jajarannya.

Dr. Masriah.M.Ag, selaku Kepala PSGA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, membuka acara tersebut dengan sambutan pembukaan. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan harapannya terhadap seminar ini, menyatakan, 

"Semoga seminar ini menjadi langkah awal untuk mendorong perubahan positif dalam mengatasi kekerasan seksual dan meningkatkan kesadaran akan hak-hak perempuan," pungkasnya.

Saudara Khoerul Anwar, selaku Ketua Pelaksana, menekankan pentingnya kegiatan 16 HAKTP sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan kampus dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan bebas dari tindak kekerasan seksual. Dalam sambutannya, Anwar menyatakan, "Selama ini PSGA telah mengadakan diskusi online mulai dari tanggal 27 November hingga 6 Desember 2023."

Acara ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa, melainkan juga peserta dari berbagai latar belakang, termasuk aktivis hak perempuan, akademisi, praktisi hukum, pekerja sosial, dan masyarakat umum yang peduli terhadap isu kekerasan terhadap perempuan. 

Seminar ini diselenggarakan secara daring melalui platform virtual untuk memberikan wawasan tentang isu-isu yang berkaitan dengan pelecehan seksual, kekerasan berbasis elektronik, sejarah gerakan perempuan Indonesia, pemaksaan sterilisasi, eksploitasi seksual, dan banyak lagi.

Imelda Triadhari, Ketua Relawan PSGA, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kesuksesan seminar online ini. Triadhari menyatakan, "Seminar ini menjadi momentum berharga untuk memperluas pemahaman masyarakat terkait UU TPKS dalam rangka acara 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Dalam sepuluh hari penuh, peserta seminar memiliki kesempatan untuk menggali informasi, berpartisipasi dalam diskusi, dan memahami peran aktif dalam menjaga kesejahteraan dan keamanan perempuan. 

Ketua Pelaksana Anwar menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas partisipasi luar biasa dari para narasumber, peserta, dan dukungan dari Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan. Kolaborasi ini memberikan kontribusi besar dalam menyuarakan pentingnya mengenali dan mengawal implementasi UU TPKS.

Anwar juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam keberhasilan acara ini. Ia berharap bahwa diskusi ini dapat meningkatkan kesadaran dan memobilisasi tindakan kolektif dalam melawan kekerasan terhadap perempuan.

Seminar ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat dan kemaslahatan bersama, khususnya perempuan. 

Apresiasi disampaikan kepada para narasumber yang telah berbagi ilmu dan dedikasi, serta kepada para audiens yang antusias memberikan kontribusi sebagai bentuk dukungan dalam menciptakan perubahan yang positif.

Di selenggarakannya seminar ini adalah salah satu bentuk bagian dari kampanye global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung upaya pencegahan berbagai bentuk  kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Acara ini dibuka langsung oleh Dr.Masriah.M.Ag selaku kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang sekaligus menyampaikan sambutan pembukaan serta mengungkapkan harapannya terhadap seminar yang di selenggarakan tersebut.

 “Semoga seminar ini menjadi langkah awal untuk mendorong perubahan positif dalam mengatasi kekerasan seksual dan meningkatkan kesadaran akan hak-hak perempuan. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di berbagai lapisan masyarakat," jelasnya dengan penuh antusias. 

Khoerul Anwar, ketua pelaksana dalam kegiatan ini menuturkan, kegiatan 16 HAKTP yang diselenggarakan oleh PSGA ini banyak sekali berbagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan kampus dalam mewujudkan universitas yang nyaman dari tindak kekerasan seksual, sehingga pihaknya sangat perlu adanya diskusi-diskusi tentang kekerasan seksual itu sendiri.

"Ini adalah bentuk dukungan kami, terhadap PSGA yang sudah mengadakan diskusi online mulai dari tanggal 27 November- 6 Desember 2023,” ucapnya.

Seminar ini dihadiri oleh audiens yang berjumlah kurang lebih 50 peserta bukan hanya dari kalangan mahasiswa, namun juga dari berbagai latar belakang, termasuk aktivis hak perempuan, akademisi, praktisi hukum, pekerja sosial maupun masyarakat umum yang peduli terhadap isu kekerasan terhadap perempuan. Seminar ini diselenggarakan secara daring melalui platfrom virtual. 

Dalam rangkaian acara ini para peserta diberikan wawasan tentang berbagai isu yang berkaitan dengan pelecehan seksual, kekerasan berbasis elektronik, sejarah gerakan perempuan indonesia, pemaksaan sterilisasi, eksploitasi seksual dan lainnya.

“Saya sebagai ketua relawan Pusat Studi Gender dn Anak (PSGA), merasa sangat bersyukur dan bangga atas kesuksesan seminar online yang diadakan oleh Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Syekh Nurjati Cirebon serta didukung oleh Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan," ucapnya. 

Seminar ini menjadi momentum berharga untuk memperluas pemahaman masyarakat terkait UU TPKS dalam rangka acara 16 Hari Anti kekerasan terhadap perempuan. 

"Selama sepuluh hari penuh, peseta dapat menggali informasi, berpartisipasi dalam diskusi dan meahami peran aktif dalam menjaga kesejahteraan dan keamanan perempuan,” papar Imelda Triadhari.

Lanjut ketua pelaksana kegiatan ini mengungkapkan “Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi yang luar biasa dari para narasumber, peserta dan dukungan dari Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan. Kolaborasi ini memberikan konstribusi besar dalam menyuarakan pentingnya mengenali dan mengawal implementasi UU TPKS.  

"Kami ucapkan terima kasih pula kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam keberhasilan acara ini, dan saya berharap dengan adanya diskusi ini dapat ,eningkatkan kesadaran dan memobilisasi tindalan kolektif dalam melawan kekerasan terhadap perempuan," pungkas Anwar.

Maka dari itu, di adakannya seminar ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan yang mesti kami dan kita semua laksanakan guna memberikan manfaat bagi kesehatan bermasyarakat dan juga kemaslahatan bersama terutama perempuan.

"Pastinya penuh apresiasi yang di haturkan bagi narasumber yang telah memberikan penuh ilmu dan dedikasi bagi semua kalangan dan tidak lupa para audiens yang telah antusias memberikan kontribusi sebagai bentuk dukungan dalam hal kebaikan," tandasnya. (Nisa)

Terkini