Rencana Normalisasi Sungai Sukalila, Ketua DPRD Tinjau Pengambilan Sampel Sedimentasi
Upaya tersebut sebgai tindak lanjut dari rapat koordinasi antara DPRD, Pemerintah Daerah, dan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS Cimancis) terkait rencana normalisasi sungai yang akan dimulai awal tahun depan.
Tim teknis dari BBWS Cimancis mengambil sampel sedimen di tiga titik berbeda, meliputi segmen sungai arah Pelabuhan (Jalan Nelayan), area tengah sungai (Jalan Kalibaru Utara), dan titik dekat Tempat Pembuangan Sementara (Jalan KS Tubun).
Proses pengambilan dilakukan menggunakan dua alat, yaitu sediment grabber untuk sedimen dasar, dan USDH59 untuk sedimen layang.
Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio menjelaskan, hasil dari uji laboratorium nantinya akan menjadi dasar dalam menentukan langkah lanjutan, terutama terkait pengelolaan material sedimen.
“Hari ini kami memastikan proses berjalan sesuai jadwal. Pengambilan sampel dilakukan untuk mengetahui apakah lumpur yang ada di Sungai Sukalila bisa dimanfaatkan untuk hal bermanfaat atau termasuk limbah B3,” ujarnya.
Andrie menambahkan, pengujian laboratorium juga penting agar proses normalisasi dapat dilakukan sesuai kaidah lingkungan. Ia menegaskan, DPRD bersama Pemerintah Kota Cirebon dan BBWS Cimancis berkomitmen menata kawasan Sungai Sukalila secara menyeluruh, baik dari sisi lingkungan maupun sosial.
“Insya Allah proses relokasi dan pengerukan sedimentasi bisa terlaksana dengan baik, sehingga dengan penataan ini diharapkan dapat menciptakan kawasan yang tertib, bersih, dan bebas banjir, sekaligus menjadi ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Cirebon,” katanya.
Sementara itu, Jabatan Fungsional Pengelola SDA Ahli Pertama BBWS Cimancis, Dimas Harya, menyampaikan bahwa seluruh sampel sedimen yang diambil akan diuji di laboratorium untuk mengetahui kandungan air, sedimen layang, dan sedimen dasar.
Dari hasil pengujian tersebut, akan diketahui kualitas sedimen serta kelayakannya untuk dibuang atau dimanfaatkan.
“Kami akan koordinasi dengan pimpinan untuk pengujian di laboratorium. Hasilnya diperkirakan keluar dalam satu hingga dua minggu ke depan,” jelasnya. (din)
