PT IP Dan Pemkot Gelar Diseminasi Modul Pembelajaran PAUD Inklusif Berbasis Lingkungan


JAKARTA - PT Indonesia Power dan Pemkot Jakut Gelar Diseminasi Modul Pembelajaran PAUD Inklusif Berbasis Lingkungan. Kegiatan Diseminasi Modul Pembelajaran PAUD Inklusif Berbasis Lingkungan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Sunter Muara, digelar salah satu unit PT Indonesia Power UPJP Priok, Priok POMU (Power Generation and Operation & Maintance Service Unit) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara, Jumat (15/11).

Kegiatan yang diresmikan Direktur Utama PT Indonesia Power UPJP Priok, M Ahsin Sidqi bersama Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakimini, turut mendistribusikan 20 buku modul untuk PAUD wilayah I dan II di Jakarta Utara. Perhelatan sendiri disebut yang pertama diselenggarakan di PAUD Jakarta Utara.

Melalui kegiatan ini, PT  Indonesia Power dan Pemkot mengajak para pengelola PAUD untuk menerapkan modul pembelajaran berbasis lingkungan. Penerapan modul basis lingkungan, dinilai dapat membantu tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara praktis.

"Kegiatan ini, juga dapat meningkatkan kecintaan anak-anak usia dini pada lingkungan serta menumbuhkan empati dan motivasi untuk bekerja sama antara berkebutuhan khusus dengan anak pada umumnya tanpa memandang sekat sosial, agama, ras, warna kulit, kecacatan, dan lain-lain," kata Ahsin.

"Atas komitmen kuat dari PT Indonesia Power bersama Wali Kota dan Suku Dinas Pendidikan serta Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara maka diterapkanlah Diseminasi Modul Pembelajaran Berbasis Lingkungan Ini," ujarnya.

Menurut Ahsin, perusahaan memang berkomitmen untuk senantiasa mendukung program pendidikan dan lingkungan hidup di pemerintah melalui Pemkot, serta menyukseskan Diseminasi Modul Pembelajaran PAUD Berbasis lingkungan.

Sementara, Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, menilai cukup banyak anak-anak berkebutuhan khusus, namun tak semua yang memiliki biaya lebih untuk mengenyam pendidikan taman kanak-kanak (TK) atau pra-TK. Hadirnya kegiatan ini dirasa menjadi solusi dari persoalan tersebut.

"Karena ternyata anak-anak berkebutuhan khusus ini cukup banyak, sedangkan untuk memfasilitasi sekolah, apabila swasta, untuk TK atau pra-TK itu cukup mahal biayanya. Dan melalui PAUD-PAUD nanti bisa tersalurkan, terdidik mereka, kesetaraan dalam pendidikan PAUD anak-anak usia dini inklusif seperti ini. Anak-anak yang luar biasa yang butuh penanganan dari orang-orang yang luar biasa juga," ungkap Ali.

Kita harap anak ini kita kasih kesempatan bermain, namun juga membangun karakter yang memiliki akhlakul karimah yang baik. "Dan kita isi juga mereka sejak dini agar peduli lingkungan alam dan juga lingkungan sekitarnya," katanya. (dade)

Terkini