Wawali Cirebon : Mimpi Dibutuhkan, Tapi Kerja Keras Tanpa Putus Asa Menjadi Penentu
Senin, 04 November 2019
Edit
CIREBON - Untuk mencapai cita-cita, mimpi dibutuhkan. Namun mimpi saja tak cukup, kerja keras tanpa putus asa menjadi penentu.
Hal tersebut diungkapkan Waki Wali Kota Cirebon, Dra. Hj Eti Herawati, usai menghadiri bedah buku Pak Enggar, Mentor dan Pemimpin di salah satu hotel di Kota Cirebon, Jumat, 1 November 2019. “Ada semangat yang bisa dipetik dari pengalaman Pak Enggar di buku tersebut,” ungkap Eti, salah satunya, mimpi.
Bahwa bermimpi dibutuhkan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Namun mimpi saja tidak cukup. Karena kerja keras tanpa kenal putus asa itu yang terpenting. “Dengan begitu, cita-cita yang kita impikan bisa tercapai,” ungkap Eti.
Eti juga mengungkapkan jika peran Pak Enggar selama duduk di pemerintahan, yaitu menjadi Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2016-2019.
“Banyak yang sudah beliau lakukan, termasuk yang sudah dilakukan untuk Kota Cirebon, kota kelahiran Pak Enggar,” ungkap Eti.
Karena itu, Eti atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon berterima kasih atas semua yang telah dilakukan Pak Enggar dan berharap Pak Enggar terus memberikan kontribusi pemikiran untuk pembangunan Kota Cirebon.
“Beliau juga mentor saya, dari saya yang bukan siapa siapa, hanya pengusaha dan pedagang bisa menjadi seperti sekarang,” ungkap Eti.
Sementara itu, Enggartiasto Lukita mengungkapkan dari perjalanan seseorang, banyak pengalaman yang bisa diambil. Salah satunya pesan moral yang didapatkan dari perjalanan hidup yang telah dijalani.
“Disitu kita belajar bagaimana meraih keberhasilan,” ungkap Enggar.
Karena itu, Enggar berharap, orang-orang yang membaca buku yang ditulis oleh Rio Abdurrachman tersebut juga bisa memberikan pesan moral terkait perjalanan dirinya. “Mungkin bisa bermanfaat untuk anak-anak muda,” ungkap Enggar.
Enggar juga mengungkapkan dirinya meminta kepada sang penulis buku untuk meluncurkan buku tersebut setelah dirinya turun dari jabatan Menteri Perdagangan.
“Agar tidak dibilang sebagai kampanye terselubung,” ungkap Enggar. (din)