Selamatkan Warga Di Masa Pandemi Covid 19, Muludan di Tahun ini Ditiadakan

CIREBON - Menjadi salah satu daerah di Jawa Barat, Kota Cirebon masih menjadi daerah yang rentan dengan kondisi ini. Membuat Walikota dan jajaranya terus bekerja keras merazia masker di titik-titik keramaian.

Rupanya protokol kesehatan menjadi kesadaran penting di masyarakat. Sehingga Walikota Cirebon gencar mengajak masyarakat ikut melawan Covid 19 dengan hidup sehat dan bersih.

Tak hanya itu, masyarakat juga dimintai kesadaran dan pengertiannya atas kondisi pandemi Covid di Kota Cirebon, sehingga langkah cepat dan strategis terus dilakukan.

Salah satunya adalah sikap dan komitmen yang dilakukan Gugus Tugas  Percepatan dan Penganan Covid-19, yang  mengeluarkan surat rekomendasi acara muludan tahun 1442 Hijriah/2020 di Kota Cirebon. 

Surat rekomendasi acara muludan tahun 1442 H/2020 M dengan nomor 450/1381-Adm.Pem.Um tertanggal 22 September 2020 merupakan jawaban atas surat dari Sultan Sepuh XV Nomor 001/SU/SSXV/IX/2020 tanggal 1 September 2020 mengenai pemberitahuan rangkaian acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H (tahun 2020 Masehi).

Surat rekomendasi yang ditandatangani langsung oleh Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH tersebut berisi rekomendasi acara muludan tahun 1442 H/2020 M. 

“Dengan tidak mengurangi rasa khidmat dan menjunjung nilai-nilai luhur budaya, kegiatan muludan yang dilakukan rutin setiap tahunnya ditiadakan pada masa pandemi Covid-19,” ungkap Azis dalam surat tersebut.

Alasannya tidak lain untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat. Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan ritual keraton, bisa dilakukan namun hanya bersifat internal keluarga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Ditambahkan Azis, perkembangan penyebaran Coronavirus Disease -19 (Covid-19) di Kota Cirebon berdasarkan angka pertambahan kasus (reproduction number) dan angka pertambahan kasus yang terjadi di lapangan setelah mendapatkan intervensi reprodution efective (Rt) masih tinggi.

“Laju terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cirebon setiap hari juga menunjukkan trend semakin naik dan bertambah,” ungkap Azis.

Ini menunjukkan bahwa potensi penyebaran dan penularan Covid-19 di Kota Cirebon semakin tinggi, lanjutnya lagi.

Karenanya, lanjut Azis, akan sangat ironis jika mereka sudah mewajibkan masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan namun kegiatan muludan tetap digelar. 

Ini dikarenakan tidak ada satu pun yang bisa menjamin jika protokol kesehatan bisa dijalankan dengan ketat dan disiplin saat muludan digelar.

Peniadaan kegiatan muludan tahun ini menurut Azis juga berlaku untuk seluruh keraton yang ada di Kota Cirebon. (Agus)

Terkini