Dirjen Dikti Kemenag RI Isi Kegiatan Pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Lingkungan IAIN SNJ Cirebon

FOKUS CIREBON, (FC) - Prof Dr Suyitno M.Ag (Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI), mengisi kegiatan Pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan di lingkungan IAIN SNJ Cirebon, Selasa (22/12/2020) di Aula Rektorat, Lantai 3, kampus setempat.


Kegiatan yang dihadiri seluruh pimpinan IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini, mengusung tema 'Mewujudkan Perguruan Tinggi Islam yang Unggul dan Terkemuka di Era 4.0.

Dalam pemaparannya, Prof Dr Suyitno M.A menyampaikan bahwa tugas Kementerian itu memfasilitasi. Memfasilitasi ini adalah bentuk pelayanan yang harus diberikan berdasarkan tugas dan tanggungjawabnya.

Prof Dr Suyitno M.A juga menjelaskan, bahwa tantangan pengembangan pendidikan tinggi islam itu pertama modernitas kelembagaan, kemudian peningkatan mutu pendidikan, lalu penciptaan lulusan berkualitas dan berikutnya pengembangan pemikiran islam.

Pada peningkatan mutu kelembagaan itu, jelasnya,  meningkatkan mutu dan memperkuat kelembagaan pendidikan tinggi islam yang terbuka, modern, empiris-kontekstual dan proaktif. 

Sementara penciptaan lulusan berkualitas yakni melahirkan lulusan lulusan berkualitas, berdaya saing, menguasai IPTEK dengan tetap merujuk pada nilai-nilai islam. 

Sedang modernitas kelembagaan, berkembang menjadi institusi modern, namun tetap dapat memperkuat akar dan tradisi islam. 

Sementara itu, Rektor IAIN SNJ Cirebon dalam sambutannya menyampaikan, bahwa progres profil IAIN PTKIN di wilayah Jawa Barat bagian timur, oleh karena itu dari sisi biografis adalah IAIN yang menjadi pilihan daerah di sekitar kita, untuk itu animo masyarakat sangat tinggi dari tahun ke tahun, penghargaan dari SPAN PTKIN dari seluruh IAIN di Indonesia.

Demikian juga dilihat dari kacamata sejarah, IAIN sebagai lembaga pendidikan agama islam, pada tahun 60 an didirikan oleh para ulama di Cirebon.

Kemudian IAIN berdiri dari kebijakan pemerintah yang kemudian ditarik ke provinsi, yaitu di Bandung. "Jadi di Cirebion hanya fakultas tarbiyah bagian dari IAIN Bandung," paparnya

Setelah itu, pada tahun 1997 kata Sumanta, pihaknya mendapatkan kebijakan top-down dan fakultas itu ditransformasi menjadi STAIN Cirebon, karena nama Sunan Gunungjati sudah diambil Bandung.

Sehingga pada tahun 2007 itu, mencari nama, dan hasil sarasehan dari para ulama kemudian diusulkan nama Syekh Dahtul Kahfi atau Syekh Nurjati oleh KH Aqil Siraj dan kemudian oleh Suryadarma Ali diresmikan.

"Kita sudah 10 tahun bersama IAIN, dan kemudian IAIN juga sudah  persentasi menjadi UIN. IAIN Cirebon telah memenuhi sesuai PMA No 20 tahun 2020," terangnya. (din)

Terkini