Via Google Meet, Puluhan Mahasiswa HIMABSA Ikuti Kajian Jurnalistik

FOKUS CIREBON, FC - Guna memperkuat pada sektor Divisi Komunikasi dan Informasi, Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab (HIMABSA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar kajian jurnalistik. 

Acara yang berlangsung via Google Meet itu diikuti oleh 55 mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab (BSA) dengan mengusung tema "Teknik Pembahasan Berita dan Bahasa Jurnalistik", Jum'at, (9/6/2021)


Ketua Pelaksana, Nikia mengatakan, jurnalistik sangat penting perannya dalam publikasi, terlebih pada keadaan pandemi seperti ini, pasalnya, media merupakan sektor utama dalam berbagai organisasi. 

"Acara ini memang program kerja dari Divisi Kominfo, dan saya kira penting dipelajari bagi mahasiswa BSA, apalagi saat ini kita dilanda pandemi, yang mengakibatkan kita harus berkomunikasi jarak jauh, dan media menjadi sarana paling utama untuk melakukan berbagai hal," katanya.

Otis Rudiana, selaku Ketua Umum HIMABSA mengungkapkan, jurnalistik juga penting dikaji bagi mahasiswa BSA, karena sama pentingnya dengan mempelajari Bahasa Arab.

"Saya kira mahasiswa BSA sudah familiar mempelajari bahasa Arab, jadi jurnalistik ini juga penting dipelajari guna menunjang keilmuan dari sektor lainnya," ujarnya

Ia berharap, dengan diadakannya kajian jurnalistik ini, dapat menjadikan HIMABSA menjadi organisasi yang tetap utuh dan terdepan dalam memberikan informasi yang aktual. 

Sementara itu, Fasfah Sofhal Jamil, selaku pemateri menyampaikan, penulisan berita tidak lepas dari unsur 5W 1H.

"Saya kira teman-teman BSA selama sekolah dulu sudah familiar dengan istilah 5W 1H ini, tinggal bagaimana menerapkannya dalam penulisan berita," kata Fasfah.

Lebih lanjut, kata dia, jurnalistik harus menggunakan bahasa yang demokratis, harus dapat dipahami bagi semua kalangan

"Jadi jurnalis, paling tidak kita harus membuang latar belakang kita, jangan karena status kita mahasiswa kita menggunakan bahasa yang tinggi," ujar mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir itu

Dalam menulis berita, sambung dia, jangan pernah ragu-ragu dan merasa malu.

"Mulai saja dulu, jangan takut untuk menulis berita, karena dengan berjalanya waktu kita bakal bisa dengan sendirinya,". katanya.

Ia menegaskan, jika merasa malu dan ragu, maka akan menimbulkan kegagalan. (Nikia)

Terkini