Perkaderan MATAN, Cetak Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Menjadi Pionir Pembangunan MATAN di Cirebon


CIREBON, FC- IAIN Syekh Nurjati Cirebon melalui Pengurus Komisariat (PK) Mahasiswa Ahlith Thariqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (MATAN) menyelenggarakan kegiatan pengkaderan formal, yaitu Ta’aruf MATAN, Sabtu-Minggu, (16-17/10/2021) dengan tema 'Mencetak Kader yang Unggul dengan Penguatan Nilai Ke-MATAN-an'.

Acara ini dihadiri Idarah Syu’biyah JATAMAN Kota Cirebon, KH. Abdul Mujieb, Mudir JATMAN Kota Cirebon, Kiai Munib Khumaedi, PC MATAN Kota Cirebon, PK MATAN UNU Cirebon, PKPT IPNU-IPPNU IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dan segenap keluarga besar MATAN IAIN Cirebon, bertempat di PP Madinatunnajah, Kota Cirebon.

Sementara lima pemateri yang dihadirkan, di antaranya Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Cirebon, KH Mustofa Rasjid Sh MPdI, Wadek III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon sekaligus Pembina PK MATAN di kampus setempat, Dr KH Suteja MAg, Sekretaris IV PP MATAN, Syukron Ma’mun SPd, Dosen UGJ Cirebon, Muhammad Alwi SPT MM, dan Ketua PC MATAN Kota Cirebon, M Habiburrahman.

Dr KH Suteja MAg menjelaskan, dalam ber-MATAN tidak hanya mengikuti kegiatan ta’aruf saja, melainkan harus juga mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya setelah ta’aruf ini selesai.

“Makanya kalau pingin ente punya kontribusi dalam ber-MATAN. MATAN itu bukan hanya sekadar ta’aruf kemudian keluar, tidak. Harus ikut kajian-kajian dan sukur-sukur wiridannya juga diistiqomahkan,” terangnya.

Sedang menurut Ketua PC MATAN Kota Cirebon, Habiburrahman saat membuka kegiatan berharap, mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon dapat menjadi pionir pembangunan MATAN di Cirebon.

“Mari bersama-sama kita membangun MATAN khususnya di Kota Cirebon dengan solid, supaya adanya rasa saling memiliki antar anggota dan tingkatan. Jika terdapat masalah kemudian diselesaikan bersama maka akan mudah dilalui,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PK MATAN IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Khumaedi NZ menjelaskan, bahwa di dalam MATAN bukan orang-orang suci, tapi orang yang bersama-sama belajar membersihkan hati.

”Di dalam MATAN bukan orang suci tapi orang yang bersama-sama belajar membersihkan hati dengan nilai-nilai ketasawufan dan selalu mendekatkan diri kepada ulama melalui MATAN ini,” tandasnya. (din) 

Terkini