Rekam Jejak Sugianto Anak Petani Tulen Yang Jadi Guru Besar Hukum

Prof Dr H.E.Sugianto, SH, MH Guru Besar Besar Hukum


CIREBON - Kisah Prof Dr H, E. Sugianto, SH, MH yang sukses menggapai mimpi menjadi akademisi,  ternyata lahir dari keluarga petani. Sugianto sendiri merupakan anak lelaki satu-satunya dari 8 perempuan bersaudara yang tinggal di Perkampungan Desa Gantar, Kec Gantar, Kabupaten Indramayu. 

Namun sebagai anak lelaki, Sugianto tidak pernah merasa berkecil hati, walaupun tinggal di wilayah perkampungan Indramayu Barat.

Kisahnya dimulai dari masa anak-anak, di masa kecil ini, Sugianto tak pernah bermimpi menjadi akademisi atau dosen di Perguruan Tinggi. Hal ini di dilatarbelakangi oleh rasa "minder" karena menjadi anak Petani Tulen.

Di usianya yang sudah cukup, Sugianto kemudian bercita-cita ingin menjadi TNI  AD yang dipandangnya begitu gagah di mata Sugianto. Pada tahun 1992, cita-cita tersebut kemudian diwujudkan setelah lulus kuliah S1 Hukum pada Fakultas Hukum UNPAS Bandung. Sugianto mendaftar AKABRI di Kodam III Siliwangi dengan Ijazah  S1. Tetapi keberuntungan belum berpihak kepadanya, Sugianto pun gagal saat dalam tes wawancara .

Setelah gagal tes masuk AKABRI, pada tahun 1994, Sugianto melamar menjadi dosen Fakultas Hukum UNTAG'45 Cirebon dan rupanya berhasil hingga mengajar  sampai tahun 2006.

Dikisahkan kembali, pada tahun 1996 sebelumnya, Sugianto melabuhkan hatinya pada seorang wanita yang dinikahinya dan dikaruniai 5 anak, yakni 4 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Dari 5 buah hati ini, pasangan suami istri, Sugianto dengan Hj Tintin Rostiani menjadi keluarga yang sakinah dan bahagia.

Kemudian pada tahun 2021, dengan Ijazah S2 Hukum yang dimiliki, Sugianto ikut mendaftar seleksi calon dosen STAIN Cirebon. 

“Kebetulan saat itu hanya dibutuhkan dosen mata Kuliah Hukum. Alhamdulilah lulus dan bekerja sampai sekarang sebagai dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon," tutur Prof Dr H.E. Sugianto SH, MH saat mengupas riwayat hidupnya.

Kemudian pada tahun 2011 Sugianto Lulus Doktor Hukum 'S3' Pasca Sarjana UNISBA Bandung dengan Gelar Doktor Hukum ”Kompetensi Keilmuan HTN & OTD“.

Pasca lulus Doktor Hukum 'S3', tak membuat Sugianto berhenti dan puas dengan gelar 'S3' yang disandangnya. Sugianto dengan kegigihan dan tanggung jawabnya, kemudian juga sebagai  tuntutan akademisi, pada tahun 2020  dilantik dan dikukuhkan menjadi Guru Besar, yakni Profesor Hukum.
                 
Menurut Sugianto, dalam perjalanan karir akademisnya, banyak sudah yang dilakukan dan diikutinya. Seperti pada tahun 2016, dirinya mengikuti Pendidikan “Diklat  Kepemimpinan"  PPRA (Program Pendidikan Reguler Angkatan) Lemhanas RI di Jakarta dengan peserta berjumlah 108 orang dari berbagai negara. "Alhamdulilah lulus dengan meraih Sertifikat," ucapnya. 

Menurut Sugianto, kelulusan ini secara pribadi semakin membuat percaya diri, apalagi seorang dosen perguruan tinggi harus berwawasan luas, baik nasional maupun global, sehingga ini menjadi  kekuatan Networking (jaringan), untuk membangun sinergitas dan kolaborasi sesama alumni Lemhanas RI di manapun berada.

”Kuncinya tetap komunikasi dan silaturahmi. Apalagi alumni 'IKAL'  Lemhanas termasuk banyak di Lingkungan Kementerian Agama RI," katanya. 

Sugianto juga menjelaskan, saat selama menjadi dosen, saat itu tahun 2005 dan  masih STAIN Cirebon, dirinya dipercaya  Pimpinan sebagai Ketua Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) hingga tahun 2010. Kemudian tahun 2011-2014, Ia dipercaya sebagai Wakil Dekan III Fakultas Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebon di bawah kepemimpinan Rektor Prof Dr H Maksum Muktar, M.Ag.

Di tahun 2017-2019, di bawah kepemimpinan Dr H Sumanta M.Ag, Sugianto juga dipercaya sebagai Ketua Team Rektor untuk Percepatan Pembangunan (TRUPP) kampus IAIN.

"Selama itu alhamdulilah IAIN Cirebon mendapatkan Hibah tanah dari Pemprov Jabar seluas seluas 4,9 Hektar dan Pemda Indramayu seluas 18 Hektar,“ ujar Sugianto mengingat hasil kerja kerasnya di TRUPP.

Kemudian, kata Sugianto, surat penyerahan, surat pernyataan Pemda Indramayu yang ditandatangani PLT Bupati H.Taufik Hidayat, kemudian diserahkan pada Kementerian Agama oleh ASDA II H.Maman Kostaman. Tanah tersebut terletak di Blok Ciputat Terisi Indramayu.

Kemudian pada tahun 2018 melakukan koordinasi dengan Dirjen AHU Kemenag RI, Prof Nizar Ali, yang merupakan senior Sugianto di Pendidikan Lemhanas RI. Prof Nizar Ali sendiri sebagai Sekjen di Kemenag RI, dan atas izin Prof Nizar Ali, Sugianto mencoba mengawal tanah hibah untuk Embarkasi Haji di Loh Bener Indramayu dengan luas 10 hektar.

"Saat itu Bupati Indramayu nya adalah Hj Ana Shopana dan alhamdulilah sudah terwujud pembangunan Embarkasi Haji," terangnya. 

Kemudian pada tahun 2019-2023, Sugianto juga dipercaya oleh Rektor Dr H SumantaM.Ag sebagai Ketua Program Studi Magister & Doktor Hukum (HKI) Pasca Sarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 

"Saat ini saya memberanikan diri ikut kontestasi Pilrek dalam Pencalonan Rektor periode 2023-2027 (ini yang kedua kali), semoga Allah Ridhoi dan berkahi, amin," tutup Prof Dr H Sugianto SH MH. (din)

Terkini