Anggota DPRD Provinsi Jabar Sosialisasikan Perda Ekraf di Wilayah Arjawinangun

CIREBON, FC  -  Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Bambang Mujiarto ST, melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Ekraf, di wilayah Arjawinangun Kabupaten Cirebon, Sabtu (8/7/2023).

Bambang Mujiarto ST,  menyebut sektor ekonomi kreatif ( ekraf) menjadi sektor penting yang dapat  menopang perekonomian masyarakat secara masif.

Hal tersebut dikatakannya saat Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Ekraf, di wilayah Arjawinangun Kabupaten Cirebon.

Bambang juga menegaskan, agar pemerintah dalam hal ini  membuat kebijakan yang mendorong agar sektor ekonomi kreatif ini bisa berkembang dan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian masyarakat.

Ia pun mengatakan Kabupaten Cirebon memiliki banyak sentra Ekonomi Kreatif, mulai pusat kuliner dari Batembat dan Talun, lalu fesyen Di Trusmi dan Tegalgubug.

"Selain itu masih ada kerajinan di Sitiwinangun, Gegesik dan banyak tersebar di daerah lainnya," ujarnya 

Lebih lanjut Bambang menyebut,  Jawa Barat  menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ekraf Jabar mencapai Rp191,3 triliun atau 20,73 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) ekraf nasional. Kontribusi ekspor ekraf Jabar mencapai 6,38 juta USD atau 31,93 persen dari total ekspor ekraf nasional. 

"Jumlah usaha ekraf yang bergerak di Jabar mencapai 1,5 juta unit dengan menyerap tenaga kerja sekitar 3,8 juta orang," katanya 

Dijelaskannya ekonomi kreatif di Jawa Barat hingga kini masih disumbang oleh tiga besar subsektor, yakni kerajinan tangan, kuliner dan fesyen. 

Lanjutnya, untuk kerajinan tangan menyumbang 27,1 persen, kuliner 26,4 persen, dan fesyen 16,7 persen. Sedangkan,subsektor lainnya total 29,8 persen. 

Jawa Barat sendiri  menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) di bidang ekraf terbesar, yakni 11,81 persen atau tertinggi ketiga setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 16,12 persen, dan Bali sebesar 12,57 persen.

"Ekraf bisa menjadi peluang ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat yang tahan terhadap berbagai krisis ekonomi, tentunya harus ditopang dengan pendampingan dari pemerintah yang membantu menyiapkan pasar dan peningkatan keterampilan dari pelaku usahanya," tandasnya (Nisa)


 

Terkini