Belajar Transformasi Digital, Ditjen Bimas Buddha Sambangi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
CIREBON, FC — Suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi mewarnai kunjungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha Kementerian Agama RI ke kampus UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Selasa (28/10/2025).
Rombongan datang untuk belajar langsung tentang transformasi digital akademik dan tata kelola pendidikan tinggi berbasis teknologi yang telah dikembangkan di kampus siber pertama di Indonesia ini.
Kunjungan yang berlangsung di Gedung Siber SBSN lantai 7 tersebut dipimpin oleh Dr. Sutrisno, S.IP., M.Si., yang juga Rektor Institut Nalanda. Ia hadir bersama sejumlah pejabat dan analis kebijakan Ditjen Bimas Buddha, antara lain Yuli Pristiani, S.Ag., M.Pd.B., Aris Budiyanto, S.T., Made Adhiguna Samvara, S.Sos., I Komang Nana Triana, S.Pd., dan Michelle Amanda Esitria Sumampow, S.H.
Rombongan diterima hangat oleh Prof. Dr. H. Jamali, M.Ag., selaku Wakil Rektor II UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, didampingi Zainal Arifin, S.Ag. (Kabag Layanan Akademik dan Umum) dan Basiran, M.A. (Kepala UPT Admisi dan Promosi).
Dalam sambutannya, Dr. Sutrisno menyampaikan apresiasi atas kesempatan belajar langsung ke UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
“Kami datang untuk belajar bagaimana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mengelola sistem pembelajaran digital dan pengembangan akademik modern. Pengalaman UIN Siber ini menjadi inspirasi berharga bagi kami dalam memperkuat tata kelola pendidikan tinggi keagamaan Buddha di era digital,” ujarnya.
Ia menambahkan, penerapan teknologi informasi terintegrasi merupakan kunci peningkatan mutu pendidikan keagamaan, sejalan dengan visi Kementerian Agama untuk membangun lembaga pendidikan yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global.
Sementara itu, Prof. Jamali menyambut baik semangat belajar dan sinergi yang dibawa rombongan Ditjen Bimas Buddha.
“Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dan saling mendukung dalam penguatan sistem akademik berbasis digital. Semoga kunjungan ini menjadi langkah awal sinergi antarlembaga pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia,” tuturnya.
Selama kegiatan benchmarking, peserta terlibat aktif dalam diskusi dan tukar pengalaman mengenai pengelolaan Learning Management System (LMS), kurikulum digital, sistem admisi daring, hingga strategi peningkatan mutu berbasis data akademik.
Kunjungan ini bukan sekadar studi banding, melainkan juga menjadi momentum untuk menjalin jejaring dan berbagi praktik baik antar lembaga pendidikan tinggi keagamaan.
Melalui kolaborasi seperti ini, semangat digitalisasi pendidikan yang dicanangkan Kementerian Agama RI diharapkan terus tumbuh dan memberi manfaat bagi seluruh umat beragama di Indonesia. (din)
