Cepat Tanggap, Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon Syarifudin Tinjau Rumah Lansia Yang Runtuh di Karang Jalak
CIREBON, FC – Sikap cepat tanggap ditunjukkan Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Syarifudin, saat meninjau langsung lokasi runtuhnya rumah milik seorang warga lanjut usia, Bp. Dali, di RT 06 RW 07, Karang Jalak Mekar, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Senin (17/11/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Rumah sederhana milik Dali usia 78 tahun secara tiba-tiba ambruk untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya juga mengalami kerusakan serupa. Kondisi bangunan yang sudah tua dan rapuh membuat peristiwa ini nyaris tak terhindarkan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Saat tiba di lokasi, Syarifudin langsung berinteraksi dengan warga, memastikan kondisi pemilik rumah, serta melihat secara langsung reruntuhan bangunan yang porak-poranda. Kehadirannya menjadi bentuk empati sekaligus upaya menegaskan bahwa setiap musibah yang menimpa masyarakat harus segera ditangani.
Namun hingga sore hari, warga menyampaikan bahwa belum ada bantuan atau respons dari BPBD, Dinas Sosial, maupun Baznas Kota Cirebon. Kondisi ini memunculkan rasa kecewa di tengah masyarakat, yang berharap pemerintah bergerak lebih cepat terutama dalam situasi darurat seperti ini.
“Ini kejadian kedua dan rumahnya benar-benar sudah tidak layak. Warga lansia seperti Bp. Dali seharusnya menjadi prioritas dalam penanganan cepat. Jangan sampai alasan belum ada anggaran terus berulang,” ujar seorang warga dengan nada kesal. “Pie to iki…? Hadehhh masih saja seperti biasanya,” tambahnya.
Melihat kondisi ini, Syarifudin menekankan pentingnya respons cepat dari perangkat pemerintah demi keselamatan dan kelayakan hidup warga, terutama yang rentan.
“Kami akan segera koordinasi dengan pihak terkait. Tidak boleh ada warga yang dibiarkan menunggu tanpa kepastian, apalagi ini sudah kejadian kedua,” tegasnya.
Warga berharap kejadian ini dapat menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Cirebon, agar penanganan bencana rumah warga yang ambruk tidak lagi terhambat oleh alasan teknis atau administrasi, dan bantuan dapat diberikan dengan lebih manusiawi, transparan, serta tepat waktu. (Nur)
