Prof Dr H Andul Syakur Yasin : Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia


CIREBON - Era industri4.0 yang ditandai dengan pesatnya teknologi, salah satunya  bisa berdampak pada aspek 'human error'. Persoalan kemudian, tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya pada aspek-aspek poisitf, jika tidak, malah bisa melahirkan prilaku skeptis dan radikal. 

Pandangan ini disampaikan Gus Syakur, sapaan akrabnya, saat menjadi pembicara para seminar masional tentang 'Peran Santri dalam Era Revolusi 4.0  Guna Mempertahankan NKRI" di kampus Pascasarjana, IAIN SNJ Cirebon, Senin (21/10/2019).

Gus Syakur menjelaskan, nahwa soal radikalisme dan teroris adalah 
prilaku yang harus dicegah dan diperangi, dan kita harus berani mengatakan kepada siapapun yang mengganggu Indonesia. 

"Hari ini kita banyak bicara tentang bagaimana menghargai mendirikan negara ini. Tetapi unsur yang paling penting adalah yang menjaga eksistensi negara ini yakni para santri dan Kiai. Mereka mempunyai peran besar," paparnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kota Cirebon, M Yusuf SE menyatakan, bahwa dengan adanya Perpres tahun 2015 ini sesungguhnya merupakan kado terindah buat kita. 
"Jangan sampai ruang kosong diambil oleh kelompok yang ingin menghancurkan NKRI, dan  santri adalah pendidikan tertua di Indonesia," katanya.

M Yusuf juga meminta agar kita jangan memahami negara ini tidak pas, sehingga banyak terjadi radikalis, teroris dan sebagainya. 

Maka yang diharapkan aekarang adalah mahasiswa agar bisa mengejawentahkan. Bukan seremonial belaka. Tetapi tunjukkan bahwa mahasiswa dan mahasiswi punya peran dalam agama, budaya dan peran-peran lain.

"Kami atas nama pimpinan berterimakasih. Mudah-mudah warga negara kita selama damai sejah. Niatan beridirinya NKRI menjadi contoh bagi negara negara lain khususnya bagi negara penduknya mayoritasnya Islam," jelasnya. (din)

Terkini