Pasca Banjir, Kabid Bina Marga Luncurkan Program Penanganan Banjir Jangka Pendek

BANJIR : Sejumlah tempat di Kota Cirebon dilanda banjir
CIREBON, FC - Banjir yang melanda sejumlah tempat di Kota Cirebon, membuat langkah cepat Dinas PUPR melalui Bidang Bina Marga meluncurkan program penanganan banjir jangka pendek.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPR, Wadi SE mengaku telah menurunkan tim untuk melakukan analisa dan pemeliharaan. Petugas pemeliharaan drainase dan UPTD  Pengolahan Limbah air dikerahkan untuk melakukan perbaikan inlet dan drainase.
“Ini upaya jangka pendek yang kita lakukan untuk mencegah terjadinya banjir kembali,” ujar Wadi, Kamis (5/3) kemarin.
Wadi menjelaskan, kurang optimalnya sistem drainase adalah salah satu faktor yang menyebabkan banjir. Contohnya di Jalan Cipto Mangunkusumo dan sekitarnya. Genangan timbul karena sistem drainase yang berada di sekitarnya tidak dapat menampung intensitas air hujan yang tinggi.
“Inlet sama drainase yang sudah terjadi sedimentasi dan pendangkalan diberesin. Dibuka. Supaya air bisa lancar mengalir. Tapi ini sifatnya hanya pemeliharaan saja,” kata Wadi.
Pasalnya pemeliharaan yang dilakukan juga sedikit terkendala karena minimnya anggaran yang tersedia. Untuk tahun anggaran 2020, pemeliharaan drainase hanya dianggarkan sekitar hanya Rp125 juta pertahun.
Padahal menurut Wadi, idealnya anggaran untuk pemeliharaan rutin seluruh drainase yang ada di Kota Cirebon dalam satu tahun minimal Rp2 miliar. “Ya karena banyak drainase yang umurnya sudah tua. Dibangun sejak zaman Belanda,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SDA, Agung Kemal Hasan menambahkan, pihaknya sudah mengerahkan sepuluh petugas dan satu unit dump truck
Selain itu diturunkan juga truk Jetting Cap Combi guna menyemprotkan air bertekanan tinggi ke dalam saluran drainase.
“Truk ini cuman ada lima di Indonesia, bantuan Kementrian PUPR. Mudah-mudahan cara ini bisa ampuh mengurangi genangan,” tandasnya, didampingi Kepala Seksi Drainase Perkotaan Hendrayatmo.
Sementara hujan deras yang mengguyur Kota Cirebon pada Rabu (4/3) lalu, telah menyebabkan sejumlah ruas jalan terendam banjir. Ketinggian muka air bervariasi dari 20 hingga 60 centimeter. 
Banjir dua hari lalu itu terjadi di sebagian besar kawasan perkotaan seperti, Jl Cipto Mangunkusumo, Jl Pancuran, Jl Sasana Budaya, Jl Sutomo, Jl Nyi Mas Gandasari, Jl Sudarsono, Jl Sutomo, Jl Pasuketan, Jl Merdeka, Jalan Gudang, Jalan Garuda, Jalan Ampera dan Jl Majasem depan MAN 2 Kota Cirebon.
Mengingat permasalahan yang pelik pada sistem drainase ini, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) kota pun sementara baru bisa melakukan penanganan jangka pendek. 
Atas banjir dan penangan yang agak terlambat tersebut, tanggapan warga pun bermunculan, salah satunya datang dari Kusyanto warga Kota Cirebon. Dirinya berharap agar PUPR secara serius menangani konsep penangan banjir secara maksimal. 

"Bukan sesudah banjir lalu bicara penanganan, mestinya pasca banjir langsung dilakukan kerja nyata agar pada hujan deras berikutnya, banjir dapat diminimalisir sedemikian rupa. Sehingga tidak banyak genangan air dan air langsung mengalir," harapnya, Sabtu, (7/3/2020). (nur)

Terkini