Direktur Pasca Sarjana IAIN Cirebon Bedah Aksi Terorisme dan Radikalisme Pada Diskusi Publik
Minggu, 02 Mei 2021
Edit
CIREBON, FC - Tindakan terorisme dan radikalisme yang melibatkan perempuan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menunjukkan pada 2018 tercatat 13 orang perempuan terlibat dalam aksi teror.
Di tahun 2019 bertambah menjadi 15 orang, termasuk kasus peledakan diri yang dilakukan istri Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara pada Maret 2019.
Belum lama ini, aksi terorisme kembali terjadi di Indonesia, yang menyasar Katedral Makassar dan Mabes Polri Jakarta.
Dari tiga pelaku, dua di antaranya berjenis kelamin perempuan. Adanya tren aksi teror yang melibatkan perempuan tentunya menjadi warning bagi Indonesia.
Sebagai bentuk edukasi dan upaya pencegahan paham radikal terorisme yang berkembang di masyarakat, Pimpinan Cabang Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Cirebon mengagendakan sebuah Diskusi Publik serial Agama dan Budaya.
Kegiatan yang mengangkat tema "Perempuan dalam Jejaring Terorisme di Indonesia" digelar pada pada Ahad (02/05/2021), pukul 15:00 WIB melalui online via zoom meeting.
Ketua PC ISNU Kabupaten Cirebon, Abdul Muiz Syaerozie menyatakan bahwa diskusi ini membahas tentang ancaman dan bahaya paham radikal terorisme bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI.
“Dengan diskusi ini kita membangun kesadaran hukum masyarakat akan bahaya dan ancaman tindak pidana terorisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelas pria yang akrab disapa Kang Muiz ini.
“Dengan diskusi ini kita membangun kesadaran hukum masyarakat akan bahaya dan ancaman tindak pidana terorisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelas pria yang akrab disapa Kang Muiz ini.
Acara diskusi yang dimoderatori langsung oleh Kang Muiz tersebut menghadirkan Gus Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Republik Indonesia sebagai keynote speaker.
Sementara narasumber pada diskusi publik di antaranya Dr. H. Ali Masykur Musa, SH., M.Si., M.Hum (Ketua Umum PP ISNU), Brigjend Pol. R. Ahmad Nurwakhid, SE., MM (Direktur Pencegahan BNPT RI), M. Nuruzzaman, M.Si (Komandan DENSUS 99), Lies Marcoes, MA (Direktur Rumah Kitab), dan Prof. Dr. H. Dedi Djubaedi, M.Ag (Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dewan Pakar ISNU).
Kegiatan digelar secara online melalui platform Zoom Meeting, mengingat kondisi umumnya di Indonesia dan khususnya di Cirebon masih dilanda pandemi covid-19. Demikian dikatakan oleh Slamet Supriyadi, ketua panitia penyelenggara kegiatan.
“Memang, kami juga akan menggelar secara offline juga. Namun dengan peserta undangan sangat terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat,” jelas Slamet.
Ditanya terkait dengan lokasi offline diskusi, Slamet enggan berkomentar mengingat keterbatasan kuota tempat.
“Untuk bisa mengikuti acara tersebut secara online, Anda bisa klik tautan ini: Diskusi Publik ISNU Cirebon, dengan meeting ID 834 8981 0979, dan Passcode: ISNU.” tutupnya. (Nur)