Rektor Sumanta Tekankan Kerja Ikhlas, Totalitas dan Tanpa Pamrih di Kegiatan Capacity Building

Rektor IAIN Syekh Nurjati, Dr H Sumanta M.Ag, saat memberikan pesan pada acara Capacity Buliding, Selasa (21/12/2022).


FOKUS CIREBON - Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta M.Ag memberikan pesan serius kepada unsur akademika yang mengikuti kegiatan Capacity Building. Pesan tersebut menyangkut totalitas kerja yang dilakuan dengan ikhlas, dijalankan tanpa pamrih, dan sesuai target.

Sumanta menjelaskan, bahwa Capacity Building ini merupakan moment penting untuk proses perbaikan. "Laporan-laporan yang harus diperbaiki, tentu kita harus tahu apa yang perlu diperbaiki dan elemen-elemen yang menjadi kelemahan kita harus kita kuatkan," katanya.

Sumanta juga mencontohkan, kalau kita lihat dari elemen pengetahuan atau kognisi, maka apa yang harus kita ketahui dari tugas dan fungsi kita dari masing-masing leading sektornya.

"Kan berbeda, ini Humas, ini kepegawaian, maka itu harus dilihat dari pengetahuan yang tidak terpisahkan dari tugas dan fungsi kita," ujar Sumanta, termasuk di dalamnya adalah regulasi.

Menurutnya, regulasi yang kita jadikan referensi dan rujukan, itu harus terus update, yakni selalu berubah. Begitu juga di kepegawaian, baik kenaikan pangkat, regulasi, penataan pegawai, penjaringan CPNS, itu kan selalu berubah dan sistem  mekanisme yang dikembangkan juga selalu berubah, mengikuti perkembangan jaman yang di dalamnya ada perkembangan ilmu dan teknologi.

Tentu saja ini tidak dapat terpisahkan dari leading sektor kita. Apalagi kalau kita tuntutannya pada inovasi, apalagi eksen kementerian agama salah satu budaya yang harus kita emban adalah inovasi.

Inovasi ini terus syarat dan ruang berubah. Aplikasi-aplikasi yang dikembangkan juga berubah. "Jadi pengetahuan itu tidak boleh ketinggalan, terutama bagi ketenaga pendidikan. 
 
Kemudian berikutnya dari sisi sikap atau apeksi. Apeksi yang kita miliki harus mencerminkan ASN yang profesional, loyal dan ikhlas. 

"Slogan Kementerian Agama itu kan Ikhlas Beramal, jika ini ditinjau dari sisi psikologis, sesungguhnya manusia itu belajar dari motivasi yang ideal. Motivasi ideal itu adalah motivasi yang lahir dari hati yang sangat dalam, yakni nurani, dan nurani ini merupakan titik tertinggi derajat manusia," paparnya. 

Menurut Sumanta, jika kita memiliki titik derajat yang tinggi ini, atau al-uswah ini tentu kita sebagai ASN sudah sangat luar biasa. Karena kita sebagai abdi negara, sebagai pelayanan masyarakat dan kita yakin pelayanan yang diberikan juga akan prima karena kita al-uswah.

Apalagi jika kita tinjau dari sisi Al Qur'an terkait fungsi dan tugas manusia, bahwa banyak sekali disebutkan jika manusia sesungguhnya adalah pelayanan, dan pelayanan itu memberikan sesuatu tanpa pamrih dan dengan segala keloyalannya.Sehingga disitu muncul terminologi ibadah, dan ibadah itu melayani dan loyal.

Tetapi karena di sisi lain kita diberikan kelebihan dibandingkan mahluk lain, kita dijadikan Khalifah, yakni disuruh menata. Yakni menata kepada tujuan yang lebih ideal, dijalankan dengan ikhlas dan tanpa pamrih.


"Jadi cukup jelas bahwa kita ini diminta untuk memberikan pelayanan tanpa harus meminta pamrih, harus ikhlas dan totalitas. Baik kepada atasan, kepada pemerintah, termasuk kepada yang lainnya. Maka ketika kita datang ke kantor berikan pelayanan yang ikhlas," pinta Rektor IAIN SNJ Cirebon.

Kemudian, tambahnya, segala pekerjaan bisa diselesaikan dengan target yang sudah ditentukan. Maka disinilah mengapa kita harus mengikuti kegiatan Capacity Building dan nanti akan ada rekomendasi pimpinan dan menjadi komitmen bersama. (din)


Terkini