Mahasiswa KKN Tematik UPI Dukung Desa Bodelor Dalam Mewujudkan SDGs Desa

Mahasiswa KKN Tematik UPI di Desa Bodelor, Kabupaten Cirebon.



FOKUS CIREBON, FC - Pemerintah Desa Bodelor mengoptimalkan prasarana ketahanan pangan melalui pembangunan 'Gastronomy Tourism' untuk mewujudkan SDGs Desa.

Implementasi SDGs Desa tidak hanya menjadi tugas besar dari pemerintah pusat, daerah maupun desa. Oleh karena itu, akademisi perguruan tinggi dapat berperan mendukung percepatan implementasi SDGs Desa melalui berbagai macam program kerja dan kegiatan penyelesaian permasalahan desa. 

Peran mahasiswa KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Desa Bodelor 2023 dalam hal ini adalah men-support pembangunan Prasarana Ketahanan Pangan dan mempromosikan Gastronomy Tourism tersebut melalui Digital Marketing serta memberikan masukan dan saran kepada para Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). 

“Pak Kuwu sangat senang dan bangga ketika ada akademisi berkontribusi untuk pengembangan desa,” ujar pak Cahyo, ketua perencanaan dan perancang desa. 

Desa Bodelor, Plumbon Kabupaten Cirebon memiliki banyak potensi wisata yang menarik bagi wisatawan, namun potensi desa ini belum banyak diketahui oleh banyak orang. 

Potensi wisata salah satunya adalah tanah bengkok atau aset kebun seluas sekitar kurang lebih dari 2.200 Hektar milik desa Bodelor, kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon sedang dalam proses pembangunan Gastronomy Tourism dengan target market kepada warga sekitar dan tamu dinas perangkat desa. 

Selaras dengan pernyataan Sri Mulyani, bahwa tidak boleh ada aset desa yang diam,  maka perangkat desa mencetuskan untuk membuat Prasarana Ketahanan Pangan, Gastronomy Tourism. 

Gastronomy Tourism dikenal sebagai food tourism atau culinary tourism yang berfokus pada eksplorasi dan pengalaman kuliner suatu daerah. 

"Gastronomy tourism ini dapat menjadi daya tarik wisatawan dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi lokal," ujarnya.

Maa, konsep gambaran Gastronomy Tourism mengenai ketahanan pangan ini seperti Cirebon rasa Bali. "Mungkin ini bisa jadi kalimat yang menggambarkan Gastronomy Tourism, saat pertama memasuki objek wisata ini, pengunjung bakal langsung disuguhi nuansa Bali," katanya.

Sementara itu, observasi yang dilakukan oleh Kelompok mahasiswa KKN Tematik 2023 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengungkapkan peran prasarana ketahanan pangan melalui pembangunan Gastronomy Tourism ini dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok masyarakat yang berbeda.

Optimalisasi pengembangan gastronomy tourism juga merupakan Langkah strategis dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam Diskusi terbuka dengan para jajaran perangkat desa mengenai ketahanan pangan terlihat mereka sangat antusias dan mempunyai harapan yang besar dengan adanya proses pembangunan ini karena gastronomy tourism ini dapat dijadikan break time Karyawan/karyawati PT. CMW, masyarakat sekitar dan dapat memperkenalkan kepada tamu-tamu dinas bahwa Desa Bodelor sudah memiliki fasilitas resort dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. 

Pemerintah Desa Bodelor telah memberikan dukungan kepada pengusaha lokal dalam pengembangan usaha kuliner dan promosi produk lokal. 

Melalui sinergi antara Pertemuan Wanita Tani (PWT) dan ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), produsen makanan, dan sektor pariwisata. 

"Target penyelesaian Pembangunan Gastronomy Tourism ini dan bisa di promosikan pada bulan September 2023," ujar Awang, Ketua Ekonomi dan Pembangunan.  

Kendati demikian, Kepala Desa Bodelor, H Rofii menyatakan bahwa nama untuk tempat wisata ini masih dalam proses diskusi bersama Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).

Peran pemerintah Desa Bodelor telah melakukan upaya optimalisasi yang signifikan dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) desa melalui pembangunan gastronomy tourism. 

Dengan menggabungkan potensi wisata kuliner tradisional dan keberlanjutan, sehingga pemerintah Desa Bodelor berkomitmen untuk mencapai SDGs yang berkaitan dengan pangan yang cukup, aman, dan bergizi, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan. 

Dalam konteks Pembangunan berkelanjutan, gastronomy tourism dapat berkonstribusi pada pencapaian tujuan SDGs terkait dengan pangan yang cukup, aman, dan bergizi, pertumbuhan ekonomi yang merata, berkelanjutan. 

Maka, dengan memanfaatkan potensi Kuliner Tradisional dan keberlanjutan, Gastronomy Tourism memberikan dampak positif bagi Pembangunan berkelanjutan desa Bode lor.  (Red/Nurrul) 

Terkini