Melalui Webiner, SPK Bekerjasama IAIN Cirebon Angkat Tema 'Literasi Untuk Mengabdi Dan Mengabadi'


CIREBON, FC - Dr. Haidar Bagir, yang hadir selaku narasumber menyampaikan, Menulis bersifat eksistensial,  hidup kita bermakna bila menulis.  

Ia menegaskan dengan mengutip dari Pramoedya Ananta Toer, bahwa orang boleh pandai setinggi langit tapi selama tak menulis akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah.

“Mengutip juga dari cucu Rasulullah,  seorang ulama besar yaitu Imam Ja'far al-Shadiq bahwa, ikatlah ilmu dengan menulisnya,” ujar direktur Mizan itu.

Bahkan, lanjut dia, Sejarah Islam adalah sejarah literasi. Al-Farabi jika tidak salah, selama 20 tahun menacari buku karya Aristoteles dan beliau baru menemukannya di pasar Bagdad.  Sejak saat itu, begitu dahsyatnya para pemikir Islam untuk menulis karya.

Narasumber lainnya, Habiburrahman El-Shirazy, juga menyampaikan, Menulis itu wajib dengan makna seluas-luasnya. Al- Imam Asy-Syuyuti telah menulis 600 judul buku lebih yang satu bukunya saja berjilid-jilid.  

Menurutnya, Menulis bisa wajib karena bila seseorang yang memiliki ilmu bila tidak ditulis akan hilang seiring meninggalnya orang tersebut . 

“Wahyu Al-Qur’an yang pertama turun juga merupakan penekanan terhadap membaca dan menulis.  Allah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui manusia,” Ujar pria yang juga novelis itu 

Ia menegaskan, Banyak peristiwa besar yang terjadi yang dimulai dari goresan pena.  Seperti yang terdapat pada QS. An-Naml,  mengisahkan Nabi Sulaiman yang mengirim surat kepada Ratu Balqis, sehingga negeri yang dipimpin Ratu Balqis masuk islam. 

“Banyak juga pemimpin-pemimpin besar yang merupakan seorang penulis ulung. Seperti Ir. Soekarno, Bung Hatta,  Pak Nasir, KH.  Hasyim Asyari,  KH. Sholeh Darat.  Merupakan tokoh-tokoh yang bisa kita teladani dalam hal keseriusan mereka dalam berliterasi,” tandasnya 

Sementara itu, dalam sesi lounching buku, Prof. Dr M.  Chirzin, M. Ag, mengatakan, Mengapa perlu menulis buku?,  karena buku merupakan barometer zaman,  penggerak sebuah perubahan.  Tulisan adalah warisan peradaban yang tidak akan akan mati. (Jamil)

Terkini