DPC Pimpinan Anak Cabang Pejuang Siliwangi Indonesia Bersatu Kecamatan WERU Resmi Dilantik

Bidang Hukum PSIB Provinsi Jawa Barat MUSTAMID. A.M, S.Pd., S.H., M.H., C.L.A. yang juga sebagai Penasehat Kongres Advokat Indonesia Provinsi Jawa Barat.


CIREBON, FC - Ketua DPC PSIB Kabupaten Cirebon Marwah, S.ST., M.M resmi melantik kepengurusan Dewan Pimpinan Anak Cabang Pejuang Siliwangi Indonesia Bersatu, Kecamatan Weru, di Aula Kantor Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Pelantikan tersebut dihadiri Perwakilan Camat Weru, yaitu Sekmat IIP Ma`rifah, S.Sos.,M.Si., Babinmas, Bhabinkamtibmas, Kuwu Setu Kulon dan undangan terkait lainnya.

Dalam sambutanya, Ketua DPC, Marwah mengajak kepada seluruh pengurus yang dipimpinnya agar tidak mencari perbedaan, akan tetapi carilah persamaan, karena dengan adanya perbedaan akan terjadi kesenjangan bahkan akan timbul perpecahan.

”Mari kita kuatkan dan wujudkan tujuan untuk mempersatukan,” ajaknya.

Dikatakan Marwah yang juga masih berstatus PNS Kasi Yanmas Kecamatan Krangkeng, meminta kepada DPAC PSIB Kecamatan Weru setelah dilantik agar menyusun prorgam kerja, dan laksanakan sesuai tupoksinya masing-masing serta menjaga nama baik organisasi.

Bidang Hukum PSIB Provinsi Jawa Barat MUSTAMID. A.M, S.Pd., S.H., M.H., C.L.A. yang juga sebagai Penasehat Kongres Advokat Indonesia Provinsi Jawa Barat, mewakili Ketua DPD PSIB Provinsi Jawa Barat Brigadir Jendral (P) H. KEMAL HENDRAYADI, S.IP. menjelaskan, bahwa ormas yang dipimpinnya adalah organisasi yang tertua karena Pejuang Siliwangi Indonesia lahir pada tanggal 2 Juli 1922.

“Jadi, satu abad sudah, kiprahnya sudah ditorehkan pada republik ini dari mulai pada masa Kolonial Belanda ikut melakukan pertempuran dengan menggunkan bambu runcing dan golok di beberapa daerah seperti bekasi, karawang, tasikmalaya dan lainnya,” ungkapnya.

Kemudian lanjut Mustamid, pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 Pejuang Siliwangi pernah dididik kemiliteran oleh tentara Jepang Haiho dengan tujuan akan digunakan untuk membantu Jepang melawan tentara sekutu / Belanda.

Namun akhirnya sadar, dan berbalik melakukan perlawanan terhadap Jepang dan Belanda.

Tak hanya itu, pada masa kemerdekaan tahun 1948 pejuang Siliwangi diperbantukan pada Gerakan Operasi Militer Devisi I dan Devisi II Siliwangi di bawah komando Kolonel Sungkono dan Kolonel Subroto untuk melakukan penumpasan Gerakan 30 September 1948 di Madiun.

Akhirnya pada 9 September 1949 Pejuang Siliwangi di panggil Presiden Soekarno di Istana Negara disanalah diberikan bintang jasa berupa bintang gerilya.

Tidak berhenti di situ, Pejuang Siliwangi tetap eksis pada masa pemerintahan Orde Baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto Pejuang Siliwangi membantu program pemerintah dalam rangka pemerataan populasi penduduk dengan program Transmigrasi, sepuluh ribuh anggota Pejuang siliwangi dari pulau jawa dikirim ke Sumatra untuk membuka lahan dan bercocok tanam disana.

"Makanya tidak aneh kalau di sana banyak anggota Pejuang Siliwangi karena nenek moyangnya sudah berada di sini," tuturnya.

Dijelaskan juga bahwa kabarnya nama organisasi ini telah berganti-ganti nama seperti Pengembangan Syahadat (PS), Pengawal Salawat (PS), Penunjuk Sirotolmustaqim (PS), Pendekar saktu atau Patrior Sejati (PS), Pasukan Sulaiman / Pasukan Siluman (PS), Pengawal Satria (PS), Pasukan Sukarela (PS), Panca Sila (PS), Partisan Siliwangi /Prajurit Siliwangi (PS) dikutif dari dokumen tanggal 2 Maret 2011 pada masa kepemimpinan Letnan Jendral DjaDja Suparman, M.M.

Menurut kabarnya nama Partisan Siliwangi muncul pada tahun 1967 dari seorang Jendral Abdul Haris Nasution dan kemudian didaftarkan pada Kementrian Dalam Negeri dan pada tahun 1992 pada masa Pejuang Siliwangi dipimpin oleh Letnan Jendral H. Wiyogo Atmodarminto/mantan Gubernur DKI, nama Partisan Siliwangi dirubah menjadi Pejuang Siliwangi oleh Panglima Jendral Faishal Tanjung. (din)

Terkini