Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Bekerjasama Menggelar Kegiatan Bimbingan Remaja Usia Nikah
CIREBON, FC – Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI bekerja sama dengan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar kegiatan Bimbingan Remaja Usia Nikah, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membekali generasi muda dengan pengetahuan dan kesiapan mental dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah di era digital.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh antusias. Para peserta, yang sebagian besar mahasiswa dan remaja akhir, tampak aktif berdiskusi mengenai arti kesiapan menikah, komunikasi dalam hubungan, hingga pentingnya kesehatan mental dan finansial sebelum membangun rumah tangga.
Dalam sambutannya, perwakilan Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah menekankan bahwa bimbingan seperti ini bukan sekadar teori, melainkan langkah nyata pemerintah dalam menyiapkan remaja menghadapi kehidupan berkeluarga dengan bijak dan bertanggung jawab.
“Menikah itu bukan hanya soal cinta, tetapi juga tentang kesiapan. Remaja perlu dibekali pemahaman agama, psikologi, dan keterampilan hidup agar mampu membangun keluarga yang harmonis dan berdaya,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi kampus sebagai pelopor pendidikan Islam berbasis digital yang inklusif dan responsif terhadap tantangan sosial.
“Kami mendukung penuh program Kementerian Agama ini. Pembinaan remaja usia nikah penting agar generasi muda memahami makna sakinah tidak hanya secara spiritual, tetapi juga dalam konteks sosial dan digital,” ujar perwakilan kampus.
Melalui bimbingan ini, para peserta diajak memahami berbagai aspek pernikahan — mulai dari kesiapan emosi, komunikasi efektif, perencanaan ekonomi, hingga menjaga nilai-nilai moral di tengah derasnya arus informasi dan gaya hidup modern.
Kegiatan diakhiri dengan sesi refleksi dan komitmen bersama untuk menjadi generasi muda yang siap menikah bukan karena tekanan, tetapi karena kesadaran dan tanggung jawab.
Suasana penuh keakraban dan harapan terasa ketika seluruh peserta menyatakan komitmen untuk membangun keluarga sakinah yang berlandaskan iman dan kasih sayang. (Nur)
