Bantu Warga Terdampak, Satgas Tanggap Darurat Covid 19 IAIN Cirebon Bagikan 500 Paket Sembako

CIREBON, FC - Masyarakat terdampak akibat keadaan Covid 19 yang masih berlangsung hingga dilakukannya PSBB, membuat Satgas Tanggap Darurat Covid-19 IAIN Syekh Nurjati Cirebon terus berkarya melalui sejumlah program, baik pencegahan maupun program bantuan bagi terdampak Covid 19.
Terkait ini, Satgas Tanggap Darurat Covid-19 IAIN Syekh Nurjati Cirebon  meluncurkan bantuan dengan membagikan 500 paket sembako. Sementara packing atau persiapan pembagian paket sembako sudah dilakukan sejak Jumat kemarin. 
Kemudian pada Sabtu (16/5/2020),  direncanakan untuk pembagian kupon bagi penerima paket sembako. Isi paket sembako ini antara lain beras, minyak goreng, mie instan serta gula pasir.
“Ada lima kelompok yang akan kami bagikan paket sembako ini, yaitu Mustahiq di sekitar kampus, kita mulai dari yang terdekat dahulu, jangan sampai IAIN tidak memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar,” ujar Ketua Satgas Tanggap Darurat Covid-19 IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H.Ahmad Yani.
Kemudian, kelompok lainnya yang akan mendapatkan paket sembako ini adalah para marbot dan guru ngaji. Menurut Ahmad Yani, pendapatan para marbot dan guru ngaji tidak seberapa, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 membuat pendapatan mereka kian tidak menentu.
“Kita juga akan memberikan paket sembako kepada warga miskin baru di sekitar Kelurahan Karyamulya dan Sunyaragi. Kemudian kepada anak-anak jalanan yang berada di bawah naungan yayasan yang dikelola oleh IAIN akan tirii kita bagikan paket ini,” ujarnya.
Menurutnya, teknis pembagian paket sembako ini telah diatur. Setelah pembagian kupon, pada Minggu besok rencananya pembagian akan diberikan kepada Mustahiq di sekitar lingkungan kampus. 
“Senin rencananya akan dibagikan kepada marbot dan guru ngaji, kemudian Selasa akan dibagikan kepada anak-anak jalanan di bawah yayasan IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” tuturnya.
Ahmad Yani menambahkan, aksi sosial ini dilakukan setelah Satgas Tanggap Darurat Covid-19 telah melakukan serangkaian aktivitas pencegahan virus tersebut di lingkungan kampus.
“Ada Standar Operasional Prosedur atau SOP bagi siapapun yang akan masuk lingkungan kampus, kemudian ada cek suhu tubuh, dan lain-lain,” ujarnya. (din)

Terkini